Sering Ditilang Polisi, PPIH Lepas Stiker Logo Garuda di Bus Shalawat
JEDDAH - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terpaksa mencopot logo Burung Garuda di badan bus shalawat.
Langkah itu dilakukan setelah supir bus mengeluh karena kena tilang polisi Makkah. Kondisi itu membuat jamaah diharapkan bisa menghapalkan warna dan nomor bus agar tidak salah naik.
Penempelan stiker logo Garuda awalnya bertujuan untuk memudahkan jamaah haji Indonesia dalam mengenali bus shalawat yang khsusus mengangkut jamaah haj asal Indonesia.
Logo Garuda juga membantu jamaah lansia yang tidak mungkin tidak mengetahui angka dan warna bus.
"Harapannya memudahkan jamaah. Sehingga dari jauh mereka sudah tahu kalau ada bus shawalat," kata Kepala Seksi Transportasi Daerah Kerja (Daker) Makkah Asep Subhana kepada Media Center Haji (MCH).
Masalahnya, lanjut Asep, dalam beberapa hari terakhir, supir bus shalawat sering mendapatkan tilang dari otoritas Arab Saudi. Awalnya, mereka tidak tahu kenapa selalu kena tilang, setelah diselidiki ternyata ada logo Garuda dan bendera. Di mana, pemerintah Arab Saudi tidak mengizinkan logo dan bendera negara lain. Akhirnya diputuskan mencopot stiker logo garuda dari badan bus.
Apalagi, nilai tilangnya cukup besar yaitu 500 riyal setiap tilang. Jadi, untuk sementara, PPIH mengikuti apa yang diinginkan kepolisian setempat.
Menurut Asep, pemerintah Arab Saudi suka berubah terkait peraturan. Awal melarang tapi besok-besoknya bisa ditempel lagi. Seperti pas di Terminal Jiad awalnya perusahana bus suruh mencopot, tidak lama disuruh tempel lagi.
Dengan kondisi seperti itu, Asep berharap jamaah bisa menghapal nomor dan warna bus. "Stiker gambar Garuda memang dilepas, tapi warna, nomor bus dan rute masih ada. Untuk sementara sampai menunggu aturan berubah, seluruh jamaah haji Indonesia diminta memperhatikan warna dan nomor bus agar tidak salah rute," tambah Asep.
Terdampak Letusan Gunung Semeru, Puluhan Siswa SDN 02 Supiturang Menumpang di Sekolah Lain
Lebih lanjut, Asep menyatakan, pihaknya akan bernegosiasi dengan otoritas Arab Saudi terutama di Makkah agar bus shalawat jamaah Indonesia itu bisa kembali dipasang stiker Garuda. Sebab, penanda khusus itu sangat besar manfaatnya. Sebab kalau tanda Garuda dihilangkan dari bus, selain membingungkan jemaah haji Indonesia, juga berpotensi dimasuki jamaah haji dari negara lain karena tidak ada tanda khusus.
Keluhan tentang pencopotan stiker juga terjadi di Bandara King Abdulazis, Jeddah. Petugas harus jeli meneliti bus yang akan mengangkut jamaah haji Indonesia ke Makkah. Sebab, bus khusus jamaah haji Indonesia tak lagi boleh dipasangi stiker yang menandakan jamaah haji Indonesia.
Larangan penempelan stiker ini cukup menyulitkan. Tak hanya kami yang bertugas di Bandara Jeddah, tapi menyulitkan petugas penerima jamaah haji yang di hotel, kata Kepala Seksi (Kasi) Transportasi Daker Bandara Petugas Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Syamsurizal.










