Kena Wabah Narkoba Zombie, Lebih dari 109 Ribu Warga Amerika Meninggal Overdosis!

Kena Wabah Narkoba Zombie, Lebih dari 109 Ribu Warga Amerika Meninggal Overdosis!

Nasional | BuddyKu | Kamis, 15 Juni 2023 - 17:58
share

LEBIH dari 109.000 orang Amerika meninggal karena overdosis obat dalam periode 12 bulan, hingga Januari 2023. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya. Hal ini menurut data sementara dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.

Angka tersebut naik 0,7% dari 108.825 meninggal overdosis yang tercatat dalam periode 12 bulan yang berakhir Januari 2022, menurut data AS.

Fentanil

Peningkatan tersebut terjadi meskipun ada dorongan dari pemerintahan Presiden Joe Biden untuk bertindak mengatasi kecanduan narkoba, dan overdosis.

Pemerintahan Biden pada Mei memberlakukan sanksi terhadap 17 orang dan entitas yang berbasis di China dan Meksiko yang dituduh memproduksi pil yang mengandung fentanil. Fentanyl ilegal telah memainkan peran yang sangat besar dalam krisis narkoba dan overdosis obat.

Dikutip dari US News, jumlah kematian akibat overdosis obat di AS melewati angka 100.000 untuk pertama kalinya pada tahun 2021. Ini terjadi karena pandemi Covid-19 mengganggu perawatan medis dan meningkatkan masalah kesehatan mental.

Wabah narkoba ini juga diperparah dengan meluasnya ketersediaan obat-obatan mematikan seperti fentanil. Apalagi fentanil 50 kali lebih kuat dari heroin, terlebih jika dicampur dengan obat-obatan terlarang lainnya tranq.

Apa Itu Obat Tranq? Bikin Banyak Orang Jadi Zombie

Akibat kecanduan obat ini, para pecandu berubah jadi seperti zombie. Mereka mengalami kesulitan bergerak, dan tampak sangat lesu dan kulit membusuk seperti zombie.

Kasus Pria Berbobot 300 Kg, Dokter Gizi: Kondisi Langka!

"Selama pandemi, tingkat penyakit mental, depresi, dan kecemasan meningkat secara dramatis. Orang-orang semakin beralih ke zat-zat terlarang yang bikin candu," kata Tom Britton, CEO American Addiction Centers.

Kematian akibat overdosis obat di AS naik 13,7% antara Januari 2021 dan Januari 2022 dan sebesar 31,4% dalam 12 bulan sebelumnya pada puncak pandemi.

Topik Menarik