MK Bacakan Putusan Hari Ini, Relawan Anies Dukung Proporsional Tertutup dengan Catatan

MK Bacakan Putusan Hari Ini, Relawan Anies Dukung Proporsional Tertutup dengan Catatan

Nasional | BuddyKu | Kamis, 15 Juni 2023 - 10:00
share

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR Mahkamah Konstitusi akan mengumumkan keputusannya hari ini terkait gugatan terhadap sistem Pemilu Legislatif 2024, apakah tetap menggunakan sistem proporsional terbuka atau tertutup, ataupun kombinasi dari keduanya.

Sekjen DPP Mileanies Asri Tadda berkeyakinan, sebagian besar yang mendaftar Bacaleg saat ini berasumsi bahwa Pileg 2024 akan dilangsungkan secara terbuka sebagaimana sebelumnya di Pileg 2019.

Jika asumsi ini ternyata bertolakbelakang dengan keputusan MK hari ini, misal MK menetapkan Pileg menggunakan sistem proporsional tertutup, maka dia khawatir, sebagian besar Bacaleg akan memilih untuk tidak berpartisipasi dalam Pileg tahun depan.

Dengan kondisi itu, kemungkinan partisipasi politik khususnya di Pileg, juga bisa saja semakin tergerus sehingga pada akhirnya mempengaruhi legitimasi politis hasil Pileg, kata Asri Tadda dalam keterangannya, Kamis, (15/6/2023).

Dia berharap, sebagaimana juga diinginkan oleh sebagian besar Parpol parlemen, Pileg mendatang masih tetap menggunakan sistem proporsional terbuka sembari dilakukan pembenahan-pembenahan yang memang dianggap perlu.

Ketua DPP Mileanies ini mengaku secara personal setuju dengan sistem proporsional tertutup.

Saya menganggap itu memang ideal diberlakukan, tetapi hanya jika kondisinya memungkinkan, yakni terlebih dahulu harus ada modernisasi sistem kepartaian di negara kita, tutur Bacaleg Demokrat Dapil 11 DPRD Sulsel ini.

Modernisasi dapat dilakukan dengan membuka keran pembiayaan partai oleh negara melalui APBN sehingga parpol memikul konsekuensi untuk bekerja secara akuntabel dan transparan, dapat diaudit oleh sistem kenegaraan.

Jika Parpol dibiayai oleh negara, mereka bisa lebih fokus melakukan tugas dan fungsi pokoknya sebagai kanal pendidikan dan rekruitmen politik di masyarakat.

Dengan begitu, pola kaderisasi dan levelisasi keanggotaan dalam partai memungkinkan berjalan dengan baik hingga ke lapisan paling bawah sekalipun.

Hanya saja, modernisasi kepartaian hanya bisa berlangsung baik jika jumlah Parpol tidak terlalu banyak. Artinya, kita masih perlu melakukan penyederhanaan jumlah parpol peserta Pemilu selanjutnya, sambungnya.

Menurutnya, jumlah parpol yang lebih sedikit jelas akan melahirkan kompetisi tinggi bagi setiap kader agar bisa sampai pada level tertinggi kaderisasi. Ini artinya kualitas mereka bisa lebih baik karena telah teruji dalam kontestasi internal di partai masing-masing.

Dengan kondisi begitu kata dia, meski Pileg dilakukan secara tertutup, rakyat bisa percaya bahwa siapapun yang mewakili Parpol adalah kader terbaik yang memang sudah dipersiapkan melalui jenjang dan proses yang tidak instan, bukan semata hanya karena kedekatan dengan Ketua Parpol, misalnya.

Keputusan MK soal model Pileg 2024 tentu bisa menggambarkan bagaimana wajah demokrasi yang kita akan capai di masa-masa mendatang. Kita mafhum bersama bahwa saat ini sungguh tidak produktif memutuskan sesuatu yang tidak populis tanpa persiapan yang matang, tandasnya. (selfi/fajar)

Topik Menarik