Korban Meninggal akibat Tabrakan Kereta Api di India Diperkirakan akan Terus Bertambah

Korban Meninggal akibat Tabrakan Kereta Api di India Diperkirakan akan Terus Bertambah

Nasional | BuddyKu | Sabtu, 3 Juni 2023 - 08:33
share

JAKARTA,, NETRALNEWS.COM - Korban tabrakan kereta di Odisha, India, sebanyak 207 orang dan 900 orang lainnya terluka, menurut pejabat pemerintah di negara bagian India Timur. Kecelakaan kereta api itu paling mematikan di India dalam lebih dari satu dekade.

Dilansir Reuters, Sabtu (3/6/2023), jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat, kata Sekretaris Utama negara bagian Pradeep Jena dalam sebuah tweet.

Direktur Jenderal Pemadam Kebakaran di Odisha, Sudhanshu Sarangi, mengatakan bahwa sejauh ini 207 jenazah telah ditemukan.

Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan kedatangan beberapa ambulans dan orang-orang ditarik keluar dari gerbong kereta yang terbalik.

"Saya berada di sana di lokasi dan saya dapat melihat darah, anggota tubuh yang patah, dan orang-orang sekarat di sekitar saya," kata seorang saksi mata.

Ratusan anak muda berbaris di luar rumah sakit pemerintah di Soro Odisha untuk menyumbangkan darah. Tim penyelamat telah dikerahkan dari Bhubaneswar dan Kolkata Odisha di Benggala Barat, kata Menteri Perkeretaapian Federal Ashwini Vaishnaw dalam sebuah tweet.

Tiga tim Pasukan Tanggap Bencana Nasional berada di lokasi kecelakaan, dan enam tim lagi sedang dikerahkan, kata Pasukan Tanggap Bencana Nasional negara itu.

Tabrakan itu terjadi sekitar pukul 19.00 waktu setempat, Jumat (2/6), ketika Howrah Superfast Express, yang beroperasi dari Bangalore ke Howrah, Benggala Barat, tergelincir dan tabrakan dengan Coromandel Express, yang beroperasi dari Kolkata ke Chennai, kata pejabat kereta api.

Dinukil dari detik.com, Ketua Menteri Odisha Naveen Patnaik mengatakan prioritas pihak berwenang adalah memindahkan yang masih hidup ke rumah sakit. Operasi penyelamatan sedang berlangsung di lokasi dan semua bantuan yang mungkin diberikan kepada mereka yang terkena dampak, kata Perdana Menteri Narendra Modi dalam sebuah tweet.

Topik Menarik