Ratusan Mahasiswa Ikuti Lomba Puisi
RADAR JOGJA Ratusan mahasiswa dari beberapa daerah di Indonesia mengikuti lomba puisi tingkat nasional yang diadakan Universitas Tidar (Untidar). Kegiatan itu dilakukan untuk memperingati hari lahir Pancasila hari ini (1/6).
Ketua panitia Winasti Rahma Diani menuturkan, perlombaan tersebut bertujuan agar para mahasiswa dapat memaknai kembali hari lahir Pancasila. Utamanya dalam bentuk apresiasi karya sastra atau puisi. Harapannya mahasiswa tidak hanya sekadar mengingat 1 Juni sebagai hari libur nasional. Tetapi juga dapat merenungi kembali makna Pancasila.
Kegiatan yang mengusung tema Aku, Kamu, Kita, dan Pancasila ini terdiri dari tiga kategori lomba. Yakni menulis puisi, membaca puisi, dan musikalisasi puisi. Bahkan, animo para mahasiswa dari seluruh penjuru Indonesia cukup tinggi untuk ikut serta dalam perlombaan tersebut.
Winasti menyebut, jumlah peserta yang mengikuti lomba puisi ini mencapai lebih dari 250 mahasiswa dan berasal dari berbagai daerah. Mulai dari Bangka Belitung, Sumatera Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Jogjakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, hingga Sulawesi Tenggara.
Dia menambahkan, perlombaan ini sudah berlangsung sejak bulan lalu. Kemudian, panitia menyeleksi karya-karya peserta pada 23-27 Mei. Dan terpilihlah masing-masing lima finalis untuk setiap kategori lomba, ujarnya di GKU HR dr Suparsono Untidar kemarin (31/5).
Konsep kegiatan ini dirancang secara hybrid atau daring dan luring. Tujuannya untuk memfasilitasi finalis yang terkendala hadir secara langsung. Namun, semua finalis dapat hadir secara luring untuk memberi penampilan yang terbaik pada acara final.
Rektor Untidar Sugiyarto mengatakan, apa yang terkandung dalam Pancasila, yakni ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, serta keadilan bisa dimaknai dan dihayati melalui banyak cara. Termasuk puisi yang dinilai menjadi satu sarana untuk memaknai Pancasila. Semoga di era sekarang, generasi muda tetap berpijak pada Pancasila sebagai ideologi dan juga pedoman hidup bangsa Indonesia, ucapnya. (aya/eno)
