Tim Panel NASA Ungkap Penyelidikan UFO ke Publik untuk Pertama Kali, Ini Penjelasannya
WASHINGTON, iNews.id - Tim panel indenpenden badan antariksa Amerika Serikat NASA menyatakan, pengungkapan misteri UFO terkendala masih minimnya data berkualitas tinggi serta stigma yang melekat soal asal muasalnya. Para ahli yang tergabung dalam tim panel menggelar pertemuan publik pertama pada Rabu (31/5/2023) sejak dibentuk pada tahun lalu.
Mereka bertugas mempelajari fenomena anomali tak dikenal (UAP), istilah yang digunakan pemerintah AS saat ini. Masyarakat lebih mengenalnya dengan objek terbang tak dikenal alias UFO.
Tim beranggotakan 16 orang itu terdiri atas para ahli di bidang sains, mulai dari fisika hingga astrobiologi. Mereka memberikan pemaparan ke publik dalam siaran langsung melalui situs web NASA. Ini merupakan pemaparan awal sebelum mengeluarkan laporan lebih lengkap pada akhir musim panas 2023.
Ketua tim panel yang juga pakar astrofisika David Spergel mengatakan, peran timnya bukan untuk menyelesaikan sifat dari peristiwa ini, melainkan memberi NASA peta jalan untuk memandu analisis di masa depan.
Anggota DPRD Sumut Bantah Cekik Pramugari: Demi Tuhan Saya Tak Pernah Mau Mencelakakan Orang!
Jika saya meringkas dalam satu baris apa yang saya rasa telah dipelajari, kami membutuhkan data berkualitas tinggi. Data dan laporan saksi mata saat ini belum cukup untuk memberikan bukti konklusif tentang sifat dan asal mula setiap peristiwa UAP, tutur Spergel, dikutip dari Reuters.
Sementara itu kepala sains NASA Nicola Fox mengatakan, beberapa anggota panel mengalami bullying di media sosial sejak pertama menjalankan tugas pada Juni 2022.
Sangat menyedihkan mendengar pelecehan yang dialami panelis kami secara online karena mereka mempelajari topik ini, kata Fox.
Tantangan terbesar yang dihadapi tim panel adalah kelangkaan metode yang dapat diandalkan secara ilmiah untuk mendokumentasikan UFO. Secara umum UFO merupakan penampakan benda bergerak di angkasa yang menentang batasan teknologi dan hukum alam pada lazimnya.
Masalah mendasar, fenomena tersebut umumnya terdeteksi atau direkam hanya menggunakan kamera, sensor, atau peralatan lain yang tidak dirancang khusus atau dikalibrasi untuk secara akurat mengamati dan mengukur keanehannya.
Sebelumnya NASA menyatakan, pertemuan publik digelar 4 jam dengan agenda membuat pertimbangan akhir sebelum tim menerbitkan laporan lengkap pada musim panas ini. Panel melakukan penyelidikan pertama secara eksklusif yang pernah dilakukan di bawah naungan NASA atas nama pemerintah terkait penampakan benda asing angkasa.
NASA melakukan penyelidikan UFO secara terpisah dengan Departemen Pertahanan AS (Pentagon). Objek penyelidikan adalah penampakan benda terbang asing yang terdeteksi beberapa tahun terakhir oleh pilot militer kemudian dianalisis oleh pejabat pertahanan dan intelijen AS.
Upaya penyelidikan paralel NASA dan Pentagon ini dilakukan terkait sorotan publik atas kinerja pemerintah AS yang menghabiskan puluhan tahun untuk membelokkan, menyanggah, bahkan mendiskreditkan penampakan UFO sejak 1940-an.
Pemerintah mengganti istilah UFO, sejak lama diidentikkan dengan piring terbang atau alien, dengan UAP . Hasil penyelidikan selama ini tak ada bukti yang menunjukkan UAP berasal dari luar angkasa.
Tidak ada bukti UAP berasal dari luar angkasa, bunyi pernyataan NASA saat mengumumkan pembentukan panel pada Juni 2022.
Namun, dalam pengumuman terbarunya hari ini, NASA kembali membuat pengertian baru yang mendefinisikan UAP sebagai pengamatan peristiwa di langit yang tidak dapat diidentifikasi sebagai pesawat terbang atau fenomena alam diketahui dari perspektif ilmiah.