Prabowo Gunakan Standar Harvard Jadi Syarat Masuk Universitas Pertahanan: IQ Minimal 120!

Prabowo Gunakan Standar Harvard Jadi Syarat Masuk Universitas Pertahanan: IQ Minimal 120!

Nasional | BuddyKu | Rabu, 31 Mei 2023 - 14:52
share

JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menghadiri MNC Forum LXX (70th) di Jakarta Concert Hall, iNews Tower, Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Dalam kesempatan itu, Prabowo mengatakan membangun negara harus menghadirkan sumber daya manusia (SDM) unggul.

Ia menceritakan proses yang ditempuhnya untuk mengadakan program studi (prodi) baru di Universitas Pertahanan (Unhan) RI.

Saat menyadari jenjang S-1 belum ada di Unhan RI, ia terpikir untuk membuka prodi yang berkaitan dengan Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM).

"Saya lihat ada Universitas Pertahanan kemudian saya lihat belum ada S-1. Kemudian saya terngiang-ngiang ini, \'STEM STEM STEM\' jadi saya minta izin presiden," ujar Prabowo.

"Presiden izinkan saya bikin fakultas baru. Pertama Kedokteran, Farmasi, Teknik, Matematik Fisika, Biologi, Kimia jadi STEM," tuturnya.

Setelah mendapat restu presiden, syarat masuk fakultas baru itu kemudian dibuat Prabowo mengikuti standar masuk Harvard University. Para calon mahasiswa, ia melanjutkan, harus memiliki IQ 120 dengan rekam jejak nilai fisika dan matematika 9 selama duduk di bangku SMA.

"Saya pasang standar masuk IQ harus 120 saya nyontek dari mana. Saya nyontek dari Harvard. Standar Harvard jadi Universitas Pertahanan Indonesia standar masuknya Harvard University," katanya.

Ia menyebutkan, syarat ketat itu mutlak harus dipenuhi jika ingin melahirkan SDM unggul. Itu karena menurutnya, Indonesia bisa menjadi negara maju jika anak bangsanya kompeten di bidang STEM.

"Saya diskusi sama presiden. Presiden bilang, \'Silakan SDM\', dan saya bikin daftar tidak boleh dipungut biaya, tidak ada surat-surat rekomendasi," ujar Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra itu menilai saat ini ketertarikan anak muda Indonesia di bidang STEM masih rendah dengan lulusan hanya berkisar 206.000 orang. Angka ini jauh berada di bawah Tiongkok yang melahirkan nyaris lima juta sarjana bidang STEM setiap tahunnya.

"Kita harus belajar kebangkitan Tiongkok itu, sebenarnya ditandai oleh apa yang disebut revolusi STEM," kata Prabowo.

Topik Menarik