Kisah Syekh Pandan Jati, Pembesar Mataram yang Dituduh Korupsi dan Menjadi Wali di Pemalang

Kisah Syekh Pandan Jati, Pembesar Mataram yang Dituduh Korupsi dan Menjadi Wali di Pemalang

Nasional | BuddyKu | Jum'at, 5 Mei 2023 - 19:36
share

PEMALANG - Perkembangan Islam sekitar tahun 1500-1586 di Kabupaten Pemalang banyak meninggalkan jejak sejarah. Salah satunya kisah Syekh Pandan Jati, seorang alim yang dijukuki sebagai Wali. Hingga kini makamnya di wilayah Bantarbolang selalu ramai diziarahi.

Syekh Pandan Jati merupakan murid dari ulama besar yang bernama Mbah Bantarbolang, yang namanya kini menjadi nama desa dan kecamatan wilayah setempat, yaitu Desa Bantarbolang dan Kecamatan Bantarbolang.

Soroti Jalan Rusak di Lampung, Politisi Muda Perindo: Pejabat di Daerah Harus Peka!

Konon, dulunya Syekh Pandan Jati adalah seorang pembesar dari Kerajaan Mataram yang dituduh melakukan korupsi dan akan dihukum seumur hidup. Dia lalu melarikan diri ke sebuah hutan di wilayah barat, tepatnya wilayah Bantarbolang.

Kemudian, ia bertemu dengan Mbah Bantarbolang, lalu diizinkan tinggal di rumahnya. Melihat Syekh Pandan Jati adalah orang yang baik, akhirnya diangkat menjadi muridnya dan digembleng menjadi pribadi yang sangat tangguh secara lahir dan batin.

Jakarta Diguyur Hujan Deras saat Jam Pulang Kerja, Sejumlah Tol Dalam Kota Macet

Mbah Bantarbolang juga memiliki murid selain Syekh Pandan Jati, yaitu Syekh Palintaran. Setelah keduanya mewarisi ilmu, lalu diuji oleh sang guru, guna mencari penerus pemimpin di Padepokan itu.

Dengan maksud memberikan kesempatan pada kedua muridnya untuk memimpin Padepokan secara bersama-sama, Mbah Bantarbolang lalu diam-diam meninggalkan Padepokan.

Namun, kepergiannya membuat mereka merasa kehilangan. Semua muridnya berusaha mencari, dan Syekh Pandan Jati yang memiliki mata batin lebih tajam dari murid yang lain, akhirnya berhasil menemukan keberadaan gurunya.

Mereka lalu meminta Mbah Bantarbolang untuk kembali, namun tidak mau, bahkan meminta kepada Syekh Pandan Jati untuk memimpin Padepokan itu. Sebagai murid yang berbakti, dia pun melaksanakan titah sang guru untuk memimpin Padepokan hingga akhir hayatnya.

Sebagian masyarakat setempat berpendapat, bahwa Makam Syekh Pandan Jati ada di Bantarbolang, namun sebagian menyebut jika di tempat itu hanyalah petilasan saja.

Beberapa sumber menyebutkan, bahwa Syekh Pandan Jati berkelana ke wilayah selatan untuk menyebarkan agama Islam, lalu kembali ke Mataram, setelah diketahui bahwa tuduhan korupsi kepadanya itu keliru atau tidak benar.

Wastori, warga sekitar mengatakan, jika di hari Kamis atau malam Jumat, tempat itu selalu ramai oleh peziarah. Menurutnya, kebanyakan peziarah berasal dari luar daerah, terutama dari Jawa Barat, seperti Subang dan Indramayu.

"Kalau hari Kamis Wage atau menjelang Jumat Kliwon banyak yang ziarah," kata dia, Jumat (5/5/2023).

Topik Menarik