Ternyata Ini 7 Penyebab Kondom Bocor Yang Perlu Diketahui, Kedaluwarsa Sampai Salah Ukuran
AKURAT.CO Masalah yang kerap dianggap fatal saat menggunakan kondom adalah kebocoran. Sebab, kondom bocor dapat berdampak pada kehamilan bahkan berisiko terkena infeksi menular seksual.
Ada beberapa penyebab kondom bocor yang sering terjadi, mulai dari masa berlaku kondom sampai penggunaan bahan-bahan yang dapat menurunkan kualitas kondom.
Penelitian di dunia mengungkapkan bahwa masalah kondom bocor terjadi di 7,3 persen pria yang menggunakan alat kontrasepsi ini setiap tahunnya.
Kondom yang bocor sebenarnya bisa disadari sejak sebelum menggunakannya. Sebab, masalah kebocoran bisa terjadi ketika kondom belum dipakai maupun ketika dipakai.
Hanya saja, terkadang pengguna tidak sadar kondom bocor ketika masih melakukan hubungan intim. Ketika selesai melakukan seks baru terasa ternyata kondom yang digunakan bocor.
Ciri-ciri kondom bocor yang paling umum yaitu ada celah atau lubang ketika dipakai. Hal ini juga dikenal dengan istilah microtears.
A’wan PBNU Benarkan Surat Desakan Mundur Gus Yahya: Ada Manuver Politik di Tubuh NU!
Dalam beberapa kasus,microtearsbisa terjadi karena kesalahan produksi dari pabrik. Namun, hal ini terbilang jarang terjadi karena biasanya penjual kondom melakukan serangkaian tes untuk menguji kebocoran sebelum menjualnya.
Tanda kondom bocor lainnya adalah adanya rembesan sperma usai ejakulasi di luar kondom. Tanda ini biasanya disadari ketika sudah selesai berhubungan intim.
Hal ini tentu akan berdampak pada kehamilan. Padahal, efek samping memakai kondom saat berhubungan yang diharapkan adalah untuk mencegah kehamilan.
Kondom yang tidak bocor bisa mencegah kehamilan sampai 98 persen, sedangkan ketika rusak atau bocor maka efektivitas kondom untuk mencegah kehamilan jadi menurun.
Maka dari itu, sebaiknya pengguna memeriksa kondom dengan teliti dan secara berkala sebelum memakainya.
7 Penyebab Kondom Bocor
1. Kondom kedaluwarsa
Kondom yang sudah lewat dari batas kedaluwarsa akan menurun kualitasnya, termasuk memiliki potensi untuk bocor. Maka dari itu, sebaiknya kamu memeriksa terlebih dahulu waktu kedaluwarsa kondom sebelum membeli dan menggunakannya.
2. Salah mengemas kondom
Cara yang salah dalam mengemas kondom juga bisa menimbulkan kebocoran. Misalnya, kamu hendak menggunakan kondom lalu membuka kemasan dan mengeluarkan kondom.
Namun, tiba-tiba kamu kamu berubah pikiran untuk tidak menggunakan kondom. Kemudian, kamu berusaha melipat kembali kondom tersebut dan memasukkannya ke kemasan serta menyimpannya.
Pengemasan yang salah ini berpotensi merusak kondom, termasuk membuatnya jadi bocor. Sebaiknya, kondom yang sudah terbuka tidak digunakan lagi.
3. Kondom disimpan di dompet
Kondom yang diletakkan di tempat yang sempit seperti dompet juga berpotensi menimbulkan kebocoran. Sebab, kondom jadi tertekan, tergesek dan lainnya yang dapat memengaruhi kualitas.
4. Kondom terpapar suhu ekstrem
Paparan suhu ekstrem seperti terlalu panas atau dingin juga bisa mempengaruhi kualitas kondom serta menimbulkan kerusakan. Begitu pula dengan paparan sinar matahari langsung dan tempat penyimpanan yang terlalu lembap.
5. Pakai kondom tanpa pelumas
Pemakaian kondom tanpa pelumas juga dapat menyebabkan kondom bocor. Sebab, hal ini bisa membuat kondom jadi kesat dan tertarik sehingga menimbulkan lubang kebocoran.
6. Kondom dipakai setelah pelumas berbahan minyak
Pengguna kondom setelah pelumas berbahan dasar minyak juga bisa merusak kualitas kondom. Misalnya, menggunakan kondom setelah memakai minyak kelapa dan lotion.
Hal ini dapat menimbulkan lubang kecil di kondom berbahan lateks atau poliisoprena yang menyebabkan kebocoran pada kondom.
7. Kondom tidak sesuai ukuran
Kondom yang tidak sesuai dengan ukuran penis juga dapat menimbulkan kebocoran. Biasanya kondom yang terlalu kecil juga mudah robek atau bocor.










