Wiranto Ibaratkan Ketum PPP Sebagai Armada Kapal Selam: Tak Pernah Muncul Tapi Berpengaruh

Wiranto Ibaratkan Ketum PPP Sebagai Armada Kapal Selam: Tak Pernah Muncul Tapi Berpengaruh

Nasional | BuddyKu | Senin, 1 Mei 2023 - 17:01
share

Eks Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, mengibaratkan sosok Plt. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Mardiono, sebagai sebuah kapal selam. Semasa menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden, Wiranto mengungkap Mardiono akrab dikenal sebagai sosok yang bersahaja.

"Beliau memang dulu saya kenal sebagai tokoh yang rendah hati. Bukan rendah diri, tapi rendah hati. Sehingga saya ibaratkan beliau ini dalam suatu armad itu kapal selam. Nyelam tak pernah muncul tapi berpengaruh dalam armada itu," kata Wiranto dalam sambutannya di acara penyerahan nama-nama potensial caleg di Kantor DPP PPP, Jakarta, Senin (1/5/23).

Oleh karenanya, Wiranto memintanya untuk muncul kepermukaan sebagai penentu arah kemenangan PPP. Kendati begitu, dia menyebut Mardiono tetap berada pada posisi yang tak terlihat sebagai penentu kemenangan PPP.

"Nyelam terus Pak Mardiono. Saya bilang, \'Pak muncul saja Pak.\' Kapal perang itu muncul. Ternyata kapal selam itu sekarang sudah muncul di permukaan dan justru menjadi penentu dari kemenangan armada itu. Insya Allah," kata dia.

"Tentu saja menjadi ketua umum partai bukan barang yang mudah. Apalagi sekarang dalam persaingan partai politik yang sangat keras memang membutuhkan suatu kesungguhan, dedikasi untuk dapat membawa partai menjadi sesuatu yang luar biasa," tambahnya.

Eks Ketua Umum Partai Hanura itu juga mengaku sedih pada saat mendengar kabar bahwa sahabatnya dalam jabatan tersebut, Muhammad Mardiono, pergi meninggalkannya.

Sebagaimana diketahui, Mardiono meninggal kursi Dewan Pertimbangan Presiden tahun lalu. Saat ini, Mardiono menjabat sebagai Plt. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Sedih karena apa? Karena saya ditinggalkan sahabat saya yang sudah bekerja sama bersama-sama dalam satu wadah Dewan Pertimbangan Presiden. Kita bersama-sama selama 2 tahun 11 bulan dan 11 hari. Sudah saya hitung itu," katanya.

Kendati demikian, Wiranto menegaskan bahwa kepergian Mardiono bukan berarti sebagai permusuhan kendati dia merasakan kehilangan di Dewan Pertimbangan Presiden. Pasalnya, kata Wiranto, Mardiono merupakan figur yang mempuni di bidang UMKM.

"Rasa kehilangan karena apa? Karena beliau ini memang sangat paham mengenai masalah UMKM sangat mendalamin, sangat objektif, rasional, sehingga pada saat kita memberikan nasihat dan pertimbangan kepada presiden," tandasnya.

Topik Menarik