Tukang Pijat di Kapal Ferry Ini Rela Bekerja di Hari Raya Idul Fitri, Sebut Berkah Lebaran

Tukang Pijat di Kapal Ferry Ini Rela Bekerja di Hari Raya Idul Fitri, Sebut Berkah Lebaran

Nasional | BuddyKu | Selasa, 25 April 2023 - 14:34
share

JAKARTA, celebrities.id - Tukang pijat bernama Komarudin ini rela bekerja pada Hari Raya Idul Fitri di kapal Ferry eksekutif yang melayani rute Merak - Bakaheuni.

Meski di tengah hari raya, sebagian masyarakat memilih untuk merayakan bersama keluarga. Namun, Komarudin tetap bekerja keras di hari istimewa itu demi membiayai keluarga.

Diketahui pekerjaan itu telah dia jalani selama satu tahun lebih. Setelah usaha-usaha menjual buah-buahan terpaksa gulung tikar, saat terjadinya pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.

"Saya dikapal Ferry pijat penumpang, khususnya inilah bahasanya pijat komersial. Kalau pijat sudah satu tahun setengah," ujar Komarudin saat ditemui MNC Portal Indonesia (MPI) dikapal Ferry ASDP tujuan Merak - Bakauheni, Minggu (23/4/2023).

Komarudin menceritakan bekerja sebagai seorang tukang pijat tidak selamanya berada dikapal Ferry eksekutif ASDP. Pasalnya dia pun kerap kali bergonta-ganti ke kapal reguler lainnya.

"Khusus dikapal ini atau memang lagi ada penarikan kapal sewaktu-waktu bisa pindah-pindah. Inikan eksekutif, sewaktu-waktu bisa ngisi waktu ke reguler tetapi tetap disini (Kapal Ferry ASDP)," ucap Komarudin.

Sementara itu untuk pendapatannya sendiri, Komarudin mengaku ia dapat meraup keuntungan bervariatif. Berkisar dari Rp.50 Ribu hingga Rp.100 ribu tergantung pelanggan ingin dipijat selama melakukan perjalanan jauh.

"Kalau itu relatif, tergantung lama sekian jam atau sebentar, ada yang Rp. 50 ribu ada juga yang seratus tergantung pelanggannya," katanya.

"Tetapi tergantung juga seperti daganglah, kadang bagus, kadang juga nggak bagus. Kan bisa juga kalau satu hari bisa dapat. Tetapi kalau lagi nol zonk juga pernah, semuanya tergantung juga rezeki," ujar Komarudin.

Kendati bekerja sebagai seorang tukang pijat, pria paruh bayah ini merasa bersyukur. Lantaran ia masih mempunyai pekerjaan dapat menghidupi anak-anak dan istrinya.

"Bagi bapak lumayanlah, karena kerjaan yang lain bapak nggak bisa. Kalau bagi orang lain nggak tahu tetapi bagi bapak nggak. Lumayan daripada susah cari kerja, dagang juga susah sekarang," tutur Komarudin.

Topik Menarik