Kisah Heroik Mayor Sugeng, Menembus Hujan Peluru demi Pasok Amunisi
JAKARTA - Kapten Marinir Sugeng Hardjotaruno, sosok penerbang helikopter Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang ketika dilantik perwira pertama masih bernama Korps Komando AL pada tahun 1961.
Ia menjadi penerbang saat menjalankan tugas negara mendukung operasi darat di palagan Timor Timur pada tahun 1976. Kapten Sugeng merupakan salah satu dari lima penerbang helikopter pertama Korps Marinir, yang kala itu masih bernama Korps Komando AL pada tahun 1961.
Mengutip Info Historia- Buletin Kesejarahan TNI AL, Kapten Sugeng menggunakan helikopter jenis Hughes 500 saat bertugas di Timor-Timur. Helikopter milik maskapai Pelita Air Service yang diperbantukan di Angkatan Laut.
Tugasnya sebagai pengarah tembakan dari udara, pengiriman pasukan ke garis depan dan penjemputan pasukan serta evakuasi prajurit yang terluka. Salah satu kisah heroik Kapten Sugeng terjadi pada Agustus 1976.
Saat itu, Kapten Sugeng tengah off karena baru saja kembali dari tugas penerbangan mendapat berita bahwa satu regu pasukan TNI Angkatan Darat dari RPKAD terkepung sekelompok besar prajurit Fretilin di salah satu sudut kota Beaco.
Serangan begitu berkecamuk. Pasukan RPKAD yang hampir kehabisan amunusi tersudut dengan pengepungan Fretilin.
Mendengar kabar tersebut, Kapten Sugeng Hardjotaruno mengajukan diri untuk mengirim amunisi ke pasukan RPKAD yang tengah terjepit di Beaco. Misi yang dijalankan tidak mudah, karena untuk mendekati posisi pasukan RPKAD bakal dihujani tembakan dari arah bawah pasukan Fretilin.
Mereka melepaskan tembakan ke arah helikopter Hughes 500 Kapten Sugeng. Namun, akhirnya Kapten Sugeng menemukan posisi dropping yang aman dan bisa dijangkau pasukan RPKAD.
Pasukan RPKAD berhasil memperoleh amunisi sehingga mampu melancarkan serangan balik. Nahas, Kapten Sugeng gugur setelah menjalankan misinya itu.
Kapten Sugeng masuk dalam bidikan sniper Fretilin saat sedang duduk di kursi pilot. Jasanya yang begitu besar membuat Kapten Marinir Sugeng Hardjotaruno dianugerahi Bintang Sakti berdasarkan Keppres Nomor 069/TK/TH. 1978 tanggal 14 Desember 1978 dan pangkatnya dinaikkan menjadi Mayor Marinir Anumerta.










