Rukun Puasa Ramadhan dan Syarat Wajibnya
JAKARTA, celebrities.id - Rukun puasa Ramadhan dan syarat wajibnya penting diketahui umat Islam. Tuntutan kewajiban puasa Ramadhan bertujuan membuat diri setiap umat Muslim lebih bertakwa dan dekat pada Allah SWT.
Selain beragama Islam, syarat berpuasa di bulan Ramadhan adalah berakal sehat. Apabila seseorang mengalami gangguan jiwa tidak diperkenankan puasa karena tidak dapat dipertanggungjawabkan amalannya secara sadar.
Dilansir dari berbagai sumber pada Rabu (5/4/2023), celebrities.id telah merangkum rukun puasa Ramadhan, sebagai berikut.
Rukun Puasa Ramadhan
a. Berniat Puasa Ramadhan
Niat adalah ibadah yang diucapkan dalam hati dengan persyaratan dilakukan pada malam hari dan wajib menjelaskan kefarduannya di dalam niat tersebut.
Latin:
Nawaitu shauma ghadin an adai fardhis syahri ramadhani hadzihis sanati lillahi taala.
Artinya:
Saya niat mengerjakan ibadah puasa untuk menunaikan kewajiban bulan Ramadhan pada tahun ini, karena Allah swt semata.
b. Menahan Diri dari Segala yang Membatalkan
Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa sejak terbit fajar di waktu Subuh sampai terbenam matahari di waktu Maghrib. Dalam firman Allah Alquran surat Al-Baqarah ayat 187 yang berbunyi:
Artinya:
maka sekarang campurilah, dan carilah apa yang telah ditetapkan oleh Allah untukmu, serta makan dan minumlah sampai waktu fajar tiba dengan dapat membedakan antara benang putih dan hitam. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai waktu malam tiba...(QS. al-Baqarah, 2: 187).
Syarat Wajib Puasa Ramadhan
1. Beragama Islam
Hanya orang-orang yang beragama Islam saja yang diwajibkan untuk berpuasa di bulan Ramadhan. Orang-orang non-muslim tidak berkewajiban untuk berpuasa karena mereka tidak mengakui kebenaran agama Islam.
2. Sudah Baligh
Baligh ditandai dengan adanya tanda-tanda seperti mimpi basah (ihtilam), haid (datang bulan) bagi perempuan atau mimpi basah bagi laki-laki (mani), tumbuhnya rambut kemaluan atau ketiak (bulugh), suara menjadi besar bagi laki-laki (sinab) atau mencapai usia 15 tahun hijriyah (hisl). Anak-anak yang belum baligh tidak diwajibkan untuk berpuasa namun dianjurkan untuk dilatih agar terbiasa dengan ibadah ini.
3. Berakal Sehat
Berakal adalah memiliki kemampuan untuk membedakan antara baik dan buruk serta mengerti hukum-hukum agama Islam. Orang-orang yang tidak memiliki akal seperti orang gila atau orang bodoh tidak diwajibkan untuk berpuasa karena mereka tidak dapat bertanggung jawab atas perbuatannya.
4. Suci dari Haid dan Nifas
Perempuan-perempuan yang sedang mengalami haid atau nifas tidak boleh berpuasa karena mereka dalam keadaaan najis besar sehingga harus mandi besar terlebih dahulu sebelum melakukan ibdah-ibdah lainnya termasuk sholat.
5. Mampu Fisik dan Mental
Mampu atau memiliki kemampuan fisik dan mental untuk menahan lapar dan haus serta segala hal yang membatalkannya. Orang-orang yang tidak mampu berpuasa karena alasan kesehatan seperti sakit, hamil, menyusui atau tua renta boleh tidak berpuasa dengan syarat harus mengganti puasanya di hari lain atau membayar fidyah (memberi makan orang miskin) sesuai dengan ketentuan syariat.










