Peneliti Ungkap Ada Lautan Besar di Perut Bumi, Lebih Luas dari Air Permukaan

Peneliti Ungkap Ada Lautan Besar di Perut Bumi, Lebih Luas dari Air Permukaan

Nasional | BuddyKu | Senin, 27 Maret 2023 - 03:37
share

IDXChannel - Para peneliti telah menemukan bukti adanya lautan air di bawah Bumi, yang mengejutkan adalah jumlahnya sangat besar, bahkan diperkirakan tiga kali lebih besar dari jumlah air di seluruh lautan permukaan Bumi.

Air itu tersimpan di dalam sebuah reservoir di perut Bumi.

Penemuan ini bermula pada tahun 2014 lalu, di mana para peneliti dari AS menggunakan 2.000 seismometer untuk mempelajari lebih dari 500 gelombang seismik gempa bumi.

Mereka memeriksa kecepatan gelombang tersebut pada kedalaman yang berbeda-beda. Tujuannya untuk menentukan batuan apa yang dilalui gelombang tersebut sebelum mencapai sensor.

Mereka menemukan sekitar 700 kilometer (400 mil) di bawah Bumi, ada yang disebut dengan zona transisi antara lapisan mantel atas dan bawah. Pada lokasi itulah peneliti menemukan batu yang disebut ringwoodite.

Ringwoodite beberapa tahun silam pernah ditemukan dalam sebuah berlian yang diduga tak sengaja ikut terangkut ke permukaan Bumi bersama batuan vulkanis. Ringwoodite juga pernah ditemukan pada meteorit. Namun pada saat itu belum ada yang menyadari bahwa mineral tersebut juga terdapat di dalam Bumi.

Seorang ahli geofisika Steve Jacobsen mengatakan ringwoodite memiliki struktur yang memungkinkannya menyerap hidrogen dan menjebak air.

Ringwoodite itu seperti spons, menyerap air. Mineral ini bisa mengandung banyak air di bawah kondisi mantel yang dalam, jelas Jacobsen dikutip IFL Science, Minggu (26/3/2023).

Ringwoodite dapat mengandung air hingga 1,5 persen. Sementara batuan di bawah Bumi konsisten mengandung air. Tim memperkirakan bahwa jika hanya 1 persen batuan di zona transisi adalah air, maka ia mengandung air tiga kali lebih banyak daripada semua lautan di permukaan Bumi.

Jacobsen juga yakin bahwa penelitian ini menjadi bukti air Bumi berasal dari dalam. Ini telah menjadi fokus penelitian ahli dalam beberapa dekade.

Saya pikir kita akhirnya melihat bukti siklus air seluruh Bumi, yang dapat membantu menjelaskan banyaknya air cair di permukaan planet kita yang layak huni, pungkas Jacobsen. (TYO)

Topik Menarik