Ditemukan 1 Kasus Polio Baru di Pekanbaru, Bagaimana dengan Jakarta?
Kementerian Kesehatan ( Kemenkes) RI kembali melaporkan temuan kasus polio baru, dengan pelaporan kasus satu orang anak di Pekanbaru dengan status sang anak belum divaksin (imunisasi) Polio.
Sebelumnya sejak akhir 2022, penyakit menular satu ini bahkan sudah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) di Aceh. Lantas bagaimana dengan daerah lainnya, contohnya DKI Jakarta?
Terkait kasus polio di Ibu Kota, Kepala Seksi Surveilans Epidemiolog dan Imunisasi Dinkes Provinsi DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama menyebut hingga saat ini belum ditemukan kasus positif polio di Jakarta, dengan berdasarkan melihat dari hasil pemeriksaan feses atau tinja.
"Belum ada kasus polio di Jakarta, kata dr. Ngabila ketika dihubungi MNC Portal, Senin (20/3/2023)
Kasus yang ada di Jakarta, masih bersifat dugaan acute flaccid paralysis (AFP) atau lumpuh layu, merupakan kelumpuhan sifatnya lemas dan terjadi mendadak dalam 1 sampai 14 hari.
Semua terduga acute flaccid paralysis (AFP) difollow up dan dilakukan pemeriksaan laboratorium tinja. Sejauh ini semua (hasilnya) negatif," paparnya.
Lumpuh layu secara umum diketahui sebagai efek dari penyakit Polio, tapi penting untuk diketahui, untuk AFP tidak semua kasusnya pasti karena disebabkan gara-gara polio.
Dalam kesempatan yang sama, dr. Ngabila menyebut Dinkes DKI sendiri akan meningkatkan pemeriksaan atas kasus AFP di Jakarta tahun ini.
"Target penemuan kasus AFP tahun 2023 dinaikkan minimal menjadi 5 kali lipat dari target minimal per Kabupaten Kota per tahun," pungkas dr. Ngabila singkat.
Sayangnya, ia tak menjelaskan lebih lanjut berapa kasus AFP yang ada di DKI Jakarta untuk saat ini.








