Pelaku Kekerasan Pada Anak Ternyata Bisa Terbentuk karena Genetik, Ini Penjelasan Pakar
JAKARTA, iNews.id - Kasus kekerasan pada anak belakangan ini mencuri perhatian publik. Salah satunya yakni kasus anak mantan pejabat Ditjen Pajak Mario Dandy terhadap anak pengurus GP Ansor, Cristalino David Ozora.
Kasus kekerasan yang dilakukan Dandy kepada David ini menyorot perhatian publik.
Melihat kasus tersebut, Wakil Ketua Bidang Kesehatan dan Pendidikan DPW Partai Perindo DKI Jakarta, dr Kuswandi Gunawan, SPsi merasa miris. Hal itu diungkapkannya di Podcast Aksi Nyata.
Dia mengatakan, kekerasan yang terjadi pada anak remaja, bisa terjadi karena dua faktor. Di antaranya saja, genetik dan lingkungan.
Sekolah sangat kecil ponnya, berapa jam kita di sekolah, jadi pola asuh dan faktor genetik atau keturunan sangat berpengaruh, kata dr Kuswandi dalam Podcast Aksi Nyata Bertajuk Penyebab Munculnya Perilaku Agresif pada Remaja, Jumat (17/3/2023).
Dr Kuswandi menjelaskan, faktor genetik itu bisa dilihat dari masa lalu orang tuanya. Bila masa lalu keluarganya kurang baik, maka akan terbentuk perilaku yang tidak baik juga pada remaja.
Pastinya perlu digali masa lalu orang tuanya, kakek-neneknya. Saya ambil contoh, dokter kalau punya anak pasti gampang jadi dokter. Pejabat punya anak juga gampang jadi pejabat. Kemungkinan genetiknya dari situ, ujar dia.
Dia menjelaskan, bila sudah terjadi pelaku agresif yang terjadi pada remaja, orang tua harus terus mendampingi anaknya. Kemudian, perlu juga memperbaiki pola asuh agar tidak terjadi hal seperti itu lagi.
Kalau bisa, orang tua jangan selalu kasih kemewahan pada anak-anaknya. Misal, level kemewahannya lima, kasih aja tiga. Orang tua enggak perlu memberi kemewahan, anak masih remaja dicukupkan saja (kebutuhannya), katanya.