Pemerintah Akan Larang Impor Baju Bekas, Pelaku Usaha di Cimahi Resah

Pemerintah Akan Larang Impor Baju Bekas, Pelaku Usaha di Cimahi Resah

Nasional | BuddyKu | Jum'at, 17 Maret 2023 - 15:35
share

CIMAHI, iNews.id Kebijakan pemerintah pusat yang akan melarang masuknya baju bekas impor dipastikan bakal berimbas kepada para pedagang baju bekas impor atau thrifting. Pasalnya, mereka tentunya akan terkena dampak dari kebijakan tersebut.

Selama ini dari bisnis yang dijalankan mereka itu mampu meraih keuntungan yang lumayan menjanjikan.

Salah seorang pedagang baju bekas impor di Japan Lurah, Kota Cimahi, Asep Kiki (43) mengaku cemas jika aturan itu benar-benar diterapkan oleh pemerintah pusat. Khususnya terkait dengan pemasukan yang selama ini dapatkan dari bisnis tersebut.

Pasti khawatir banget, karena bisa mengancam kehilangan pemasukan kalau usaha tripting impor benar-benar dilarang, ucapnya, Jumat (17/3/2023).

Pihaknya menginginkan, sekalipun kebijakan itu diterapkan mestinya dibarengi dengan solusi terhadap para pedagang. Pasalnya, tidak sedikit pedagang yang menggantungkan usaha dari bisnis menjual baju bekas impor.

Sehingga ketika aturan itu diterapkan, pedagang bisa mengantisipasi supaya usaha mereka tetap berjalan. Jangan sampai ketika pemerintah membuat kebijakan justru malah mematikan pelaku usaha kecil di seluruh Indonesia.

Ya tolong dipikirkan juga solusi untuk pedagang kecil yang ikut hidup dari usaha ini, karena pasti bukan hanya di sini saja tapi juga seluruh Indonesia, tuturnya.


Dirinya yakin apabila solusi sudah ada resistensi terkait kebijakan ini bakal sangat kecil. Selain itu, pemerintah juga harus tegas dalam penindakan terhadap bisnis thrifting harus dilakukan secara adil, tak boleh tebang pilih.

Disinggung soal latar belakang larangan bisnis thrifting ini karena pemerintah khawatir masifnya kegiatan impor akan memukul industri tekstil dalam negeri. Serta baju bekas impor rentan membawa penyakit, dirinya mengaku tidak sependapat. Sebab bisnis thrifting mempunyai segmen pasar berbeda dan jumlahnya relatif kecil.

Saya kira enggak juga karena segmennya berbeda. Saya juga produsen fesyen yang bikin baju gamis di rumah, dan gak merasa terganggu oleh bisnis thrifting karena pasarnya berbeda-beda, ucapnya.

Topik Menarik