Hukum Tajwid Idgham Bigunnah, Lengkap Pembahasan Dan Cara Bacanya

AKURAT.CO Tajwid memiliki banyak macam hukum, salah satunya idgham bigunnah. Secara bahasa, Idgham berarti memasukkan ke sesuatu yang lain, sedangkan bigunnah berarti dengan dengung. Idgham bighunnah adalah membunyikan nun mati atau tanwin dengan memasukkannya pada huruf setelahnya lalu dibaca mendengung, hal ini dilakukan apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf idgham bigunnah.

Membaca Al-Quran dengan baik dan benar merupakan kewajiban untuk seorang muslim. Untuk membaca Al-Quran dengan baik dan benar maka perlunya seorang muslim untuk mempelajari ilmu tajwid. Tajwid adalah mengeluarkan huruf dari tempat yang seharusnya ia keluar, Secara Istilah adalah ilmu yang mempelajari mengenai cara mengucapkan huruf-huruf di dalam Al-Quran. Dalam surah Al Muzammil menjelaskan bahwa membaca Al-Quran haruslah dengan perlahan-lahan, hal ini juga menjadi dalil untuk membaca Al-Quran dengan tajwid.

Au zid \'alaihi wa rattilil-qur`na tartl

Artinya: Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan (QS. Al-Muzammil: 4)

Huruf-Huruf Idgham Bigunnah dan Cara Bacanya

Terdapat empat huruf idgham bigunnah, yaitu: (ya) , (mim) , (wau) , (nun)

Contoh dalam Alquran:

1. (ya)

Wa minan-nsi may yaqlu mann billhi wa bil-yaumil-khiri wa m hum bimu`minn

Artinya: "Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman (QS. Al-Baqarah: 8)

Pada ayat di atas terdapat nun mati yang bertemu huruf ya. Cara membacanya yaitu meleburkan huruf nun ke huruf ya sehingga huruf nunnya tidak dibaca dengan jelas seperti man yaqulu tetapi dibaca dengan dileburnya huruf nun ke huruf ya seperti may yaqulu.

2. (mim)

Wa tarasy-syamsa i ala\'at tazwaru \'ang kahfihim tal-yamni wa i garabat taqriuhum tasy-syimli wa hum f fajwatim min-h , lika min ytillh, may yahdillhu fa huwal-muhtadi wa may yulil fa lan tajida lah waliyyam mursyid

Artinya: "Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya." (QS. Al-Kahfi: 17)

Pada ayat di atas terdapat kasroh tanwin yang bertemu dengan huruf mim. Cara membacanya yaitu meleburkan kasroh tanwin ke huruf mi, sehingga dibaca fajwatim minh bukan fajwatin minh.

3. (wau)

Wa ja\'aln mim baini aidhim saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyainhum fa hum l yubirn

Artinya: Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.

Ayat di atas terdapat fathah tanwin yang bertemu dengan huruf wau, cara membacanya dengan melebur fathah tanwin ke ya sehingga dibaca saddaw wa min dan tidak dibaca saddan wa min.

4. (nun)

Wa raban \'al qulbihim i qm fa ql rabbun rabbus-samwti wal-ari lan nad\'uwa min dnih ilhal laqad quln ian syaa

Artinya: Dan Kami meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran". (QS. Al-Kahfi: 14)

Pada ayat di atas terdapat huruf nun mati yang bertemu dengan huruf nun maka huruf nun mati dileburkan ke huruf nun yang setelahnya sehingga dibaca lan nad\'uwa.

Itulah pembahasan mengenai idgham bigunnah dengan cara membacanya. Perlu diingat bahwa saat meleburkan huruf idgham bigunnah harus dibarengi dengan dengung sepanjang 2 harakat atau dua ketukan. Semoga bermanfaat. []