Rusia Mulai Serangan Baru, NATO: Putin Tidak Ingin Perdamaian
IDXChannel - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengonfirmasi bahwa Rusia telah memulai serangan besar terbarunya di Ukraina. Kota Bakhmut menjadi salah satu daerah yang diincar Rusia.
Bakhmut disebut sebagai target utama presiden Rusia Vladimir Putin. Jatuhnya Bakhmut akan memberi Rusia pijakan baru di wilayah Donetsk.
Donetsk dan Luhansk merupakan bagian dari wilayah Donbas, pusat industri Ukraina yang saat ini diduduki sebagian oleh Rusia.
Kenyataannya adalah kita telah melihat awal dari ofensif Rusia karena kita melihat Rusia mengirim ribuan dan ribuan pasukan lagi, kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
"Kami tidak melihat tanda apa pun bahwa Presiden Putin menginginkan perdamaian," lanjutnya.
Sebelumnya pada Senin, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah maju dua kilometer ke barat di sepanjang garis depan. Zona perang mencakup beberapa wilayah di selatan dan timur Ukraina.
Gempa M5,7 Guncang Tutuyan Sulut
Militer Ukraina melaporkan bombardir Rusia di sepanjang garis depan dan mengatakan 16 pemukiman telah dibombardir di dekat Bakhmut. Selama beberapa hari terakhir, pasukan Ukraina telah memukul mundur sejumlah serangan di dekat Bakhmut serta serangan di wilayah Kharkiv, Luhansk, dan Zaporizhzhia.
Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan pada Senin bahwa pihaknya telah mencatat 7.199 kematian warga sipil sejak dimulainya invasi pada 24 Februari 2022. Namun, PBB yakin angka sebenarnya jauh lebih tinggi.
Ukraina mengatakan siap untuk mempertahankan diri dari serangan terbaru Rusia. Pemerintah Ukraina mendesak Barat untuk segera memasok jet tempur dan rudal jarak jauh.
(WHY)