Menengok Proses Terjadinya Petir dan Guntur, Kenapa Tidak Pernah Terjadi Bersamaan

Menengok Proses Terjadinya Petir dan Guntur, Kenapa Tidak Pernah Terjadi Bersamaan

Nasional | BuddyKu | Senin, 13 Februari 2023 - 15:54
share

Ketika hujan turun dan kilatan petir menyilaukan pandangan, suara guntur yang menggelegar pasti akan mengikuti. Fenomena ini tentu sudah tidak asing lagi bagi kita, terutama ketika hujan turun dengan lebat. Namun, pernahkah kita berfikir bagaimana proses terjadinya petir dan guntur dan mengapa suara guntur baru terdengar beberapa detik setelah kilatan petir muncul, bukan sekaligus?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perlu dipahami bahwa kilatan petir dan suara guntur memang memiliki hubungan yang erat. Kilatan petir adalah hasil dari arus listrik yang bergerak melalui udara. Arus listrik ini bergerak dengan kecepatan cahaya, sekitar 299.792 km/detik. Suara guntur, di sisi lain, adalah suara yang ditimbulkan oleh percikan udara saat kilatan petir terjadi.

Proses Terjadinya Petir dan Guntur

Petir adalah fenomena alam yang sering muncul saat musim hujan. Saat petir terjadi, kilatan cahaya muncul di langit dan terdengar bunyi gemuruh yang menggelegar. Petir bergerak di udara antara awan dan dari awan ke tanah.

Petir memulai dari awan kumulonimbus dan stratiform. Kumulonimbus adalah awan tebal yang menjulang tinggi, sedangkan stratiform adalah awan yang menyebabkan hujan kontinu. Awan-awan ini terbentuk karena kenaikan udara skala besar oleh garis depan memusat (konvergensi) atau keadaan topografi di suatu daerah.

Petir adalah salah satu gejala alam yang paling menakjubkan dan memukau. Kilatan cahaya yang muncul dalam beberapa milidetik membuat petir menjadi fenomena yang sangat menyita perhatian. Kemunculan petir juga menjadi indikasi bahwa musim hujan tiba, membawa kelembaban dan suasana yang sejuk.

Petir merupakan hasil dari pertemuan antara muatan listrik positif dan negatif. Dalam sekejap, petir dapat menghasilkan energi listrik sekitar 10-15 juta volt, cukup untuk menyalakan 150 juta bola lampu atau menyalakan sebuah lampu 100 watt selama 3 bulan. Saat terjadi sambaran petir, suhu di udara akan meningkat hingga 8300-33300 C.

Proses terjadinya petir dimulai dengan pengumpulan muatan listrik di dalam awan. Saat awan menjadi semakin tinggi, muatan positif dan negatif akan terpisah. Muatan positif akan terkumpul di bagian atas awan, sedangkan muatan negatif akan terkumpul di bagian bawah. Saat muatan negatif sudah cukup besar, muatan negatif dari awan akan menuju ke bumi, menyambar muatan positif dari bumi dan menyebabkan petir.

Petir biasanya menyambar titik tertinggi dari bumi karena titik tersebut mengandung muatan positif paling dekat dan besar. Hal ini memperlihatkan bahwa air di udara dapat menurunkan daya isolasi udara, sehingga pada musim hujan, arus listrik akan lebih mudah mengalir dan menyebabkan banyak petir.

Meskipun energi listrik yang dihasilkan petir sangat besar, petir hanya terjadi dalam waktu singkat, yaitu sekitar 70 ms hingga 250 ms. Pemanasan udara yang luar biasa yang terjadi saat petir menyambar menyebabkan udara bergerak dan membuat suara guruh.

Mengapa Petir dan Guntur Tidak Terjadi Bersamaan

Dari sekilas penjelasan proses terjadinya petir dan guntur, ternyata suara guntur tidak muncul secara bersamaan dengan kilatan petir. Lalu, apa yang menjelaskan hal ini?

Guntur adalah suara keras yang mengikuti kilatan petir. Guntur terjadi karena pemuaian udara yang tiba-tiba dipanaskan oleh petir, sehingga membuat suara guntur yang menggelegar. Namun, mengapa suara guntur tidak muncul secara bersamaan dengan kilatan petir? Ini disebabkan oleh perbedaan kecepatan suara dan kecepatan cahaya.

Petir memiliki kecepatan cahaya yang sangat cepat, yaitu sekitar 299.000.000 meter per detik. Kecepatan suara hanya sekitar 340 meter per detik. Perbedaan kecepatan ini membuat kilatan petir lebih dahulu terlihat daripada suara guntur. Oleh karena itu, kilatan petir dan suara guntur tidak datang secara bersamaan.

Dengan demikian, kita dapat mengetahui bahwa perbedaan kecepatan suara dan kecepatan cahaya adalah penyebab utama mengapa suara guntur tidak muncul secara bersamaan dengan kilatan petir. Informasi ini membantu kita memahami lebih jauh tentang dua fenomena alam ini dan bagaimana mereka berinteraksi.

Topik Menarik