Jelang Bulan Ramadan Goreng Subsidi Langka & Mahal, Siapa yang Salah?

Jelang Bulan Ramadan Goreng Subsidi Langka & Mahal, Siapa yang Salah?

Nasional | law-justice.co | Jum'at, 3 Februari 2023 - 13:28
share

Dalam beberapa waktu terakhir, minyak goreng subsidi Minyakita menjadi barang langka. Kalau pun ada, harganya mahal.

Kenapa bisa? Ini salah siapa?

Minyakita sejatinya menjadi minyak goreng subsidi favorit. Kemasannya bagus. Harganya murah. Tapi belakangan, minyakita langka dan mahal.

Katanya minyak goreng subsidi, kok bisa minyakita sampai langka dan mahal?

Di sejumlah daerah sampai ada yang mematok harga jual Rp20 ribu per liter.

Padahal seharusnya minyakita bisa didapatkan denagn harga Rp14 ribu per liter.

Dua menteri langsung berkomentar. Anak buah Presiden Jokowi itu punya jawaban yang saling bertolak belakang.

Mendag, Zulkifli Hasan menuding Minyakita langka di pasaran lantaran dipicu program biodiesel B35.

Program itu diduga ikut andil dalam meningkatkan penggunaan CPO, bahan baku minyak goreng.

Dalam program B35, pemerintah meningkatkan persentase campuran bahan bakar bakar nabati ke dalam bahan bakar minyak jenis solar dari 20 persen pada B20 menjadi 35 persen.

"B20 menyedot CPO 9 juta. Begitu berubah jadi B35 tambah 4 juta jadi 13 juta disedot," tutur Zulhas di Hotel Shangri-La Jakarta, Senin (30/1).

Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto beda lagi.

Dia langsung menampik tudingan implementasi B35 sebagai penyebab kelangkaan Minyakita.

Menurutnya, B35 justru akan meningkatkan pasokan minyak sawit dalam negeri.

"Kita antisipasi dengan peningkatan suplai di dalam negeri. Ini akan kita monitor, terutama menjelang hari besar," sebutnya, Selasa (31/1/2023).

Kelangkaan Minyakita kali ini disebut lebih pada lemahnya permintaan atau demand di dalam negeri.

"Ini sebabnya adalah lemahnya demand. Berkurangnya demand terjadi karena gerakan-gerakan di Eropa," jelas dia.

Dua menteri punya jawaban beda. Yang satu ke utara. Satunya lagi ke selatan.

Adakah kemungkinan lain? Produsen CPO yang lebih senang ekspor misalnya.

Maklum, harga CPO di Januari lebih tinggi dari Desember.

Atau ada faktor lain? Oknum yang melakukan penimbunan misalnya.

Maklum, kurang dari 2 bulan lagi sudah memasuki bulan Ramadan.

Permintaan terhadap minyak goreng umumnya mengalami peningkatan di periode itu.

Apa pun alasannya, minyak goreng subsidi Minyakita menjadi barang langka. Kalau pun ada, harganya mahal.

Topik Menarik