Memanasnya Koalisi Jokowi di Tengah Heboh Isu Reshuffle Rabu Pon (3)

Memanasnya Koalisi Jokowi di Tengah Heboh Isu Reshuffle Rabu Pon (3)

Nasional | law-justice.co | Senin, 30 Januari 2023 - 11:11
share

Pengamat Politik, Rocky Gerung turut menyoroti pemanggilan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh oleh Presiden Jokowi ke Istana Negara pada Kamis (26/01/2023).

Menurut Rocky, pemanggilan tersebut ada kaitannya dengan manuver NasDem yang mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Rocky menyebut bahwa Jokowi seharusnya mulai sadar dengan dukungan kepada Anies sudah tak lagi tak terbendung.

Kelihatannya Pak Jokowi harus terima fakta bahwa Anies itu unstoppable, jelas Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official.

Jokowi dinilai Rocky Gerung telah melakukan kesalahan dalam mendukung peluang yang dimiliki oleh Anies.

Namun sebaliknya, Surya Paloh menangkap dukungan dan antusias masyarakat terhadap Anies yang bisa diperjuangkan untuk Pemilu 2024 mendatang.

Anies itu sudah diasuh oleh satu situasi yang menginginkan ada perubahan politik. Jadi kegagalan Pak Jokowi untuk memprediksi bahwa Anies itu bukan diusulkan oleh partai tapi Anies dikehendaki oleh rakyat karena itu dibaca oleh NasDem lebih awal, ujarnya.

Lebih lanjut, Rocky menyampaikan bahwa Demokrat dan PKS turut membaca situasi yang sama dengan NasDem.

Hal tersebut ditunjukkan dengan sikap Demokrat lewat AHY yang akhirnya menyatakan siap mendukung Anies.

Rocky menilai PKS akan segara melakukan hal yang serupa, walaupun saat ini PKS sendiri belum bersikap yang sama dengan Demokrat dan NasDem.

Tiga parpol yang begitu solid tersebut dinilai Rocky sebagai kekhawatiran Jokowi.

Sebab, kandidat capres yang ada di lingkar kekuasaannya belum menunjukkan perkembangan berarti.

Saya kira itu yang kemudian mencemaskan presiden, karena akhirnya presiden tiba pada semacam pragmatisme saja, di depan dia ada Anies yang terus moncer sementara tokoh yang dia usulkan itu tidak bergerak statistiknya, ungkapnya.

Anies itu sebaliknya, Anies itu betul-betul kuda hitam yang mau ditunggangi oleh siapa pun itu akan tiba di finish, karena yang dilakukan oleh Anies sekarang belum apa-apa. Dia baru 3-4 provinsi saja ledakan dukungannya sudah gila-gilaan, jelasnya.

Sementara itu, Jokowi mengaku tak ada yang istimewa terkait pertemuannya dengan Surya Paloh, dan ketika ditanya apakah terkait reshuffle Jokowi enggan berbicara banyak.

Ketum PPP Sempat Dipanggil Jokowi ke Istana di Tengah Isu Rabu Pon

Belum lama ini, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono disebut beberapa kali bertemu dengan Presiden Joko Widodo di tengah isu kocok ulang (reshuffle) kabinet pada Rabu (1/2).

Hari itu bertepatan dengan Rabu Pon, yang dianggap sebagai hari keramat dan kerap dipilih Jokowi untuk melakukan reshuffle.

Kabar pemanggilan Mardiono ke Istana disampaikan Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi alias Awiek. Namun, dia mengaku tak mengetahui isi pembicaraan dalam pertemuan.

"Beberapa kali Plt Ketum PPP diundang ke Istana. Apa yang dibicarakan, kami tidak tahu persis," ucap Awiek saat dikonfirmasi, Minggu (29/1).

Namun begitu, Awiek menyatakan sikap jika anggota partainya ditunjuk untuk menduduki posisi di kabinet. Dia mengaku menghormati setiap tugas yang diberikan Presiden.

"Itu hanya Pak Jokowi yang tahu. Kita menghormati konstitusi bahwa urusan kabinet merupakan hak prerogatif presiden," katanya.

Isu reshuffle terus menguat dalam beberapa bulan terakhir terutama setelah NasDem sebagai salah satu partai koalisi pemerintah menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Teranyar, Presiden Jokowi kembali berkomentar soal isu reshuffle. Dia meminta agar publik menunggu soal itu.

"Hmm, masa? Rabu Pon? Benar? Ya, nanti tunggu saja," jawab Jokowi sembari tersenyum di Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (29/1).

Topik Menarik