Hukum Melepas Tali Pocong pada Jenazah Menurut Islam
JAKARTA, celebrities.id - Hukum melepas tali pocong dapat menambah informasi bermanfaat kamu terkait dalam penanganan seorang jenazah saat dikuburkan atau dikebumikan.
Tidak dilepasnya tali pocong seorang jenazah, maka rohnya akan penasaran dan gentayangan dalam bentuk pocong adalah sebuah mitos. Selayaknya sebagai umat muslim, kita lebih baik mendoakannya agar selamat di akhirat dan masuk ke surga terbaik yang dipilihkan oleh Allah SWT.
Dilansir dari berbagai sumber pada Senin (30/1/2023),celebrities.id telah merangkum hukum melepas tali pocong, sebagai berikut.
Hukum Melepas Tali Pocong
Menurut sebagian besar ulama, melepas tali pocong atau tali yang mengikat kain kafan hukumnya sunnah atau dianjurkan dan tidak mengapa jika tidak dilepas. Sebagai catatan, tidak benar juga opini sebagian orang bahwa jika tali pocong tidak dilepas, maka mayat akan penasaran dan akan gentayangan.
Dalil Melepas Tali Pocong
1. Riwayat Maqal bin Yasar Radhiyallaahu anhu
Ketika Nabi Shallallaahu alaihi Wa sallam meletakkan Nuaim bin Masud ke dalam liang kuburnya, Nabi melepas al akhillah pada mulutnya. Al-Akhillah artinya ikatan. (HR. Al Baihaqi dan Ibnu Abi Syaibah).
2. Riwayat Ibnu Qudamah Rahimahullah
Adapun melepas tali pocong di kepala dan kaki, hukumnya mustahab (dianjurkan). Karena tujuan mengikat kain kafan adalah agar tidak tercecer, dan hal ini sudah tidak dikhawatirkan lagi ketika mayit sudah dimasukan ke liang kubur. Dan diriwayatkan dari Nabi Shallallaahu alaihi wa sallam bahwa beliau meletakkan Nuaim bin Masud Al Asyjai ke dalam liang kuburnya, Nabi melepas al akhillah (ikatan) pada mulutnya. (Al Mughni). Namun hadis ini lemah sebagaimana dijelaskan Al Albani dalam Silsilah Adh Dhaifah.
3. Riwayat Abu Hurairah Radhiyallaahu anhu
Ketika seorang insan mati, terputuslah amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya. *(HR. Muslim).
4. Riwayat Bukhari Muslim
(
Jika seorang mumin telah didudukkan di dalam kuburnya, ia kemudian didatangi (oleh dua malaikat lalu bertanya kepadanya), maka dia akan menjawab dengan mengucapkan:Laa ilaaha illallah wa anna muhammadan Rasulullah. Itulah yang dimaksud al qauluts tsabit dalam firman Allah Taala (yang artinya): Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan al qauluts tsabit. *(QS. Ibrahim: 27) (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Riwayat Utsman bin Affan Radhiallahuanhu
: : :
Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Alam kubur adalah awal perjalanan akhirat, barang siapa yang berhasil di alam kubur, maka setelahnya lebih mudah. Barang siapa yang tidak berhasil, maka setelahnya lebih berat. Utsman radhiallahuanhu berkata, Aku tidak pernah memandang sesuatu yang lebih mengerikan dari kuburan (HR. Tirmidzi 2308, ia berkata: hasan gharib, dihasankan oleh Ibnu Hajar dalam Futuhat Rabbaniyyah, 4/192)










