Jalan Utama Nyaris Putus, Warga Mesuji Timur dan RJU Menjerit
Jalan penghubung antar kecamatan di wilayah Kabupaten Mesuji tepatnya di Desa Pangkal Mas, Pangkal Mas Jaya dan Pangkal Mas Mulya Kecamatan Mesuji Timur hancur. Bahkan dibeberapa titik nyaris putus. Kondisi ini menyebabkan transportasi dari dan ke wilayah tersebut termasuk ke Kecamatan Rawajitu Utara (RJU) nyaris lumpuh.
Hal itu mengakibatkan warga kesulitan mendapat pasokan pangan dan logistik. Juga petani kesulitan mengeluarkan hasil bumi berupa padi dari kawasan tersebut. Akibatnya barang-barang kebutuhan seperti sembako mahal, sedangkan hasil pertanian seperti gabah harganya terancam turun.
Pantuan Rilis. Id di wilayah yang terkenal sebagai lumbung pangan itu, Selasa (24/01/2023) tepatnya di Desa Pangkal Mas Jaya dan Pangkal Mas Mulya jalan penghubung menuju RJU nyaris putus. Karena beberapa titik menjadi kubangan sangat parah.
Di Tanggul Penangkis, jalan alternatif menuju RJU, terlihat empat kendaraan truk dari dan ke arah Rawajitu terjebak di jalan lumpur dan tidak dapat melintas.
Saya sudah dari pagi pak disini, mau mundur sudah tidak bisa, mau maju didepan ada mobil melintang dan nancep seperti itu, kata Ardi (51), warga Desa Sungaibuaya, RJU, yang sudah empat jam menunggu giliran melintas. Bahkan, kata dia, sering ia dan beberapa sopir terjebak hampir satu hari penuh.
Ia akhirnya menyarankan untuk mengambil jalan lain yakni melalui jalan desa melintas Pasar KTM lalu berbelok ke arah Pangkal Mas Jaya menuju jembatan Ratu Timur untuk menuju ke RJU.
Namun sayang di jalan utama tersebut juga kondisi jalannya rusak parah. Mendekat jembatan Ratu Timur, penghubung antara Kecamatan Mesuji Timur dan RJU juga permukaan jalan berlubang sangat dalam. Satu unit truk pembawa sembako terjebak di lumpur.
Dibelakang mobil tersebut, menunggu beberapa kendaraan pribadi, satu unit Fortuner, minibus Kijang LGX dan Panther Pick Up. Akhirnya, bersama warga pengguna motor yang ingin melintas, truk didorong dan jalan lubang diisi dengan batu dan kayu sampai mobil lolos dari jebakan lumpur tersebut.
Sirait (45), sopir truk, mengaku kondisi jalan di wilayah Mesuji Timur dan RJU itu buruk sejak Tahun 2020 sampai sekarang. Saya hampir tiap minggu bawa sembako kewilayah sini, ya, seperti ini kondisinya. Kadang bisa terjebak dari pagi sampai sore, karena menunggu orang lewat, atau mobil yang mempunyai seling, katanya.
Hal yang sama juga dirasakan Sugianto (34), warga Desa Sungaibuaya, RJU, yang juga sedang melintas membawa belanjaan sembako sekaligus membonceng istrinya dengan sepeda motor.
Ini saya dan istri saya sudah jatuh dua kali mas, padahal pakai motor. Tapi mau gimana lagi, saya kalau belanja yang dekat ya ke pasar KTM, tapi jalannya ini minta ampun sekarang. Ancur, Mas, keluhnya.
Sebelumnya, kata Sugianto, kondisi jalan tidak pernah sampai hancur seperti sekarang. Dulu, tiap minggu pasti ada perbaikan dan alat berat seperti grader, escavator, mobil dump truk membawa batu memperbaiki tiap ada lubang. Sehingga permukaan jalan tidak pernah sampai berlubang lama.
Tiap minggu mas, malah tiga hari sekali sudah ada alat berat dan truk pemda bawa tanah keras dan batu menimbun jalan berlubang sepanjang dua kecamatan ini, jadi tidak pernah sampai rusak seperti ini, ungkapnya.
Ia berharap perbaikan jalan rutin yang dilakukan Pemda Mesuji di Kecamatan Mesuji Timur dan RJU yang notabene sebagai lumbung pangan kabupaten dilakukan lagi agar transportasi bisa lancar.
Terpisah, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Mesuji, Endra mengatakan pihaknya akan secepatnya melakukan perbaikan. Terimakasih informasinya, kami akan secepatnya melakukan perbaikan, katanya. (*)