Kisah Gua Matu di Pesisir Barat Lampung dan 12 Kerajaan Gaib Tak Kasat Mata
GUA Matu yang berada di Pekon Wai Sindi Hanuan, Kecamatan Karya Penggawa, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung menyimpan keindahan wisata religi.
"Banyak juga wisatawan dari luar kota, seperti Bengkulu, Palembang, Aceh, bahkan dari Pulau Jawa hanya untuk menikmati keindahan dan wisata religi," ungkap juru kunci objek wisata Gua Matu, Makmur seperti dikutip dari laman Antara .
Wisata Gua Matu memiliki banyak cerita menarik, di antaranya cerita mengenai 12 kerajaan alam gaib yang menghuni objek wisata Gua Matu tersebut.
Makmur menjelaskan, Gua Matu pertama kali ditemukan pada zaman penjajahan Inggris oleh nenek moyang dari masyarakat setempat.
"Gua Matu ini ditemukan pada zaman penjajahan Inggris oleh nenek moyang kami," kata dia.
Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, Gua Matu dihuni oleh 12 kerajaan gaib yang penduduknya berasal dari kalangan bangsa jin.
"Gua Matu ini menurut kepercayaan masyarakat kami dihuni oleh 12 kerajaan gaib, pemimpin besarnya yaitu tuyuk (buyut) dewa Pangeran Hiyang Kerajaan Matu, yang terbentang dari Pantai Manullah hingga Pantai Way Haru," paparnya.
Tak hanya keindahan wisata religi, Gua Matu juga dimanfaatkan warga untuk mengambil pupuk guano atau pupuk kotoran kelelawar.
Pupuk guano itu dimanfaatkan warga untuk memupuk tanaman, seperti cengkih, pepaya, jagung hingga tanaman padi.
Salah seorang yang mengambil pupuk guano, Subing warga Pekon Way Sindi mengatakan kegiatan memanfaatkan kotoran kelelawar itu untuk pupuk sudah berlangsung sejak lama.
"Kalau sepengetahuan kami mengambil pupuk di Gua Matu ini sudah dari nenek moyang kita dulu," kata Subing.
Namun, para pengunjung diingatkan untuk tidak bertindak ceroboh, dan bagi perempuan yang sedang datang bulan tidak disarankan untuk masuk ke dalam Gua Matu, demi keselamatan yang bersangkutan.
"Karena sudah pernah terbukti beberapa pengunjung mengalami hal-hal di luar nalar karena mengabaikan imbauan tersebut," demikian Makmur.