Hukum Tajwid Surat Al Bayyinah Ayat 1-8 Beserta Tata Cara Membacanya yang Tepat

Hukum Tajwid Surat Al Bayyinah Ayat 1-8 Beserta Tata Cara Membacanya yang Tepat

Nasional | BuddyKu | Rabu, 18 Januari 2023 - 19:10
share

HUKUM tajwid Surat Al Bayyinah . Saat membaca Alquran tentu harus mengetahui hukum tajwid di setiap ayatnya. Tajwid sendiri secara harfiah artinya mengelokkan atau membaguskan bacaan. Kemudian melafadzkan hurufnya secara tepat dengan memberikan sifat-sifat yang dimiliki.

Termasuk ketika Anda membaca Surat Al Bayyinah yang artinya "Pembuktian". Surat ini terdiri dari 8 ayat dan termasuk golongan Madaniyah atau turun di Kota Madinah.

Surat Al Bayyinah muncul setelah diturunkannya Surat At-Talaq. Dinamai Al Bayyinah karena diambil dari ayat pertama.

Berikut hukum tajwid Surat Al Bayyinah Ayat 1 hingga 8 lengkap penjelasannya, sebagaimana terdapat dalam Alquran Digital Okezone :

Ayat 1:

Latin: Lam yakunillana kafar min ahlil-kitbi wal-musyrikna munfakkna att ta`tiyahumul-bayyinah.

Artinya: "Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata."

: Idhar safawi, Idhar safawi, karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf . Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.

: Idhar halqi, karena ada tanda nun mati bertemu dengan huruf . Cara membacanya adalah jelas di mulut.

: Al qomariyah, ada huruf bertemu dengan huruf . Cara membacanya harus terang dan jelas.

: Al qomariyah, terdapat huruf bertemu dengan huruf . Cara membacanya harus terang dan jelas.

: Ikhfa haqiqi, sebab adanya nun mati/tanwin bertemu dengan huruf . Cara membacanya samar-samar membentuk huruf .

: Al qomariyah, karena ada huruf bertemu dengan huruf . Cara membacanya harus terang dan jelas.

Ayat 2:

Latin: Raslum minallhi yatl uufam muahharah.

Artinya: "(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran)."

: Idgham bighunnah, dikarenakan ada dhamahtain bertemu dengan huruf . Cara membacanya masuk dengan mendengung.

: Lam tafkhim, disebabkan lafal yang sebelumnya ada harakat fatkhah. Cara membacanya ditebalkan.

: Idgham bighunnah, karena terdapat fatkhahtain bertemu dengan huruf . Cara membacanya masuk dengan mendengung.

Ayat 3:

Latin: Fh kutubung qayyimah.

Artinya: "Di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus."

: Ikhfa haqiqi, sebab ada nun mati/tanwin bertemu dengan huruf . Cara membacanya samar-samar membentuk huruf .

Ayat 4:

Latin: Wa m tafarraqallana tul-kitba ill mim badi m j`at-humul-bayyinah.

Artinya: "Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata."

: Al qomariyah, karena adanya huruf bertemu dengan huruf . Cara membacanya harus terang dan jelas.

: Iklab, dikarenakan terdapat nun mati bertemu dengan huruf . Cara membacanya mendengung.

: Al qomariyah, karena ada huruf bertemu dengan huruf . Cara membacanya harus terang dan jelas.

Ayat 5:

Latin: Wa m umir ill liyabudullha mukhlina lahud-dna unaf`a wa yuqmu-alta wa yu`tuz-zakta wa lika dnul-qayyimah.

Artinya: "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus."

: Mad jaiz munfashil, ada huruf mad thabii bertemu dengan huruf hamzah [ ] di lain kalimat. Cara membacanya panjang seperti mad thabii 2 harakat atau 4 harakat.

: Lam tafkhim, terdapat lafal yang sebelumnya ada harakat fatkhah. Cara membacanya ditebalkan.

: Al-Syamsiah, di dalamnya huruf bertemu dengan huruf . Cara membacanya dimasukkan.

: Al-Syamsiah, karena ada huruf bertemu dengan huruf . Cara membacanya dimasukkan.

: Al-Syamsiah, karena huruf bertemu dengan huruf . Cara membacanya di masukan.

: Al qomariyah, ada huruf bertemu dengan huruf . Cara membacanya harus terang dan jelas.

Ayat 6:

Latin: Innallana kafar min ahlil-kitbi wal-musyrikna f nri jahannama khlidna fh, ul`ika hum syarrul-bariyyah.

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk."

: Ghunnah Musyaddah, sebab adanya tasdyid pada huruf nun. Cara membacanya mendengung yang disangatkan 6 harakat.

: Idhar halqi, di dalamnya terdapat tanda nun mati bertemu dengan huruf . Cara membacanya adalah jelas di mulut.

: Al qomariyah, karena ada huruf bertemu dengan huruf . Cara membacanya harus terang dan jelas.

: Al qomariyah, karena terdapat huruf bertemu dengan huruf . Cara membacanya harus terang dan jelas.

: Ghunnah Musyaddah, sebab ada tasdyid pada huruf nun. Cara membacanya mendengung yang disangatkan 6 harakat.

: Mad Wajib muttasil, ada Mad thabiI bertemu dengan huruf hamzah [ ] dalam satu kalimat atau kata. Cara membacanya wajib panjang sepanjang 5 harakat atau 5 x ketukan.

: Idhar safawi, Idhar safawi, huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf . Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.

: Al qomariyah, adanya huruf bertemu dengan huruf . Cara membacanya harus terang dan jelas.

Ayat 7:

Latin: Innallana man wa amilu-liti ul`ika hum khairul-bariyyah.

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk."

: Ghunnah Musyaddah, sebab ada tasdyid pada huruf nun. Cara membacanya mendengung yang disangatkan 6 harakat.

: Mad badal, huruf [ ] bertemu dengan huruf mad dalam satu kata. Cara membacanya panjang 2 harakat

: Al-Syamsiah, disebabkan karena adanya huruf bertemu dengan huruf . Cara membacanya dimasukkan.

: Mad Wajib muttasil, karena Mad thabiI bertemu dengan huruf hamzah [ ] dalam satu kalimat atau kata. Cara membacanya wajib panjang sepanjang 5 harakat atau 5 kali ketukan.

: Idhar safawi, Idhar safawi, terdapat huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf . Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.

: Mad layin, tanda baca fatkkhah bertemu dengan huruf ya mati. Cara membacanya sekedar lunak dan lemas.

: Al qomariyah, karena ada huruf bertemu dengan huruf . Cara membacanya harus terang dan jelas.

Ayat 8:

Latin: Jaz`uhum inda rabbihim janntu adnin tajr min tatihal-an-hru khlidna fh abad, raiyallhu an-hum wa ra an-h, lika liman khasyiya rabbah.

Artinya: "Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya."

: Mad Wajib muttasil, sebab ada Mad thabiI bertemu dengan huruf hamzah [ ] dalam satu kalimat atau kata. Cara membacanya wajib panjang sepanjang 5 harakat atau 5 kali ketukan.

: Idhar safawi, Idhar safawi, karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf . Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.

: Ikhfa haqiqi, karena ada nun mati/tanwin bertemu dengan huruf . Cara membacanya samar-samar membentuk huruf .

: Idhar safawi, Idhar safawi, ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf . Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.

: Ghunnah Musyaddah, disebabkan adanya tasdyid pada huruf nun. Cara membacanya mendengung yang disangatkan 6 harakat.

: Qolqolah sughro, karena adanya huruf mati di dalam kalimat. Cara membacanya membalik membentuk huruf .

: Ikhfa haqiqi, karena nun mati/tanwin bertemu dengan huruf . Cara membacanya samar-samar membentuk huruf .

: Qolqolah sughro, terdapat huruf mati di dalam kalimat. Cara membacanya membalik membentuk huruf .

: Ikhfa haqiqi, karena ada nun mati/tanwin bertemu dengan huruf . Cara membacanya samar-samar membentuk huruf

: Al qomariyah, karena ada huruf bertemu dengan huruf . Cara membacanya harus terang dan jelas.

: Idhar halqi, karena tanda nun mati bertemu dengan huruf . Cara membacanya adalah jelas di mulut.

: Mad jaiz munfashil,ada huruf mad thabii bertemu dengan huruf hamzah [ ] di lain kalimat. Cara membacanya panjang seperti mad thabii 2 harakat atau 4 harakat.

: Mad Iwadh, disebabkan ada huruf mathobii yang diwaqafkan atau di akhir kalimat. Cara membacanya panjang seperti mathobii.

: Lam tafkhim, terdapat lafal yang sebelumnya ada harakat fatkhah. Cara membacanya ditebalkan.

: Idhar halqi, adanya tanda nun mati bertemu dengan huruf . Cara membacanya adalah jelas di mulut.

: Idhar safawi, Idhar safawi, sebab huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf . Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.

: Idhar halqi, karena tanda nun mati bertemu dengan huruf . Cara membacanya adalah jelas di mulut.

: Idhar halqi, dikarenakan adanya tanda nun mati bertemu dengan huruf . Cara membacanya adalah jelas di mulut.

Wallahu a\'lam bisshawab .

Topik Menarik