
Beijing Kecam Pembatasan Covid-19 pada Pelancong China
BEIJING China menyebut meningkatnya pembatasan internasional pada pelancong dari wilayahnya "tidak dapat diterima". Kecaman ini muncul setelah lebih dari selusin negara memberlakukan pembatasan baru Covid-19 pada pengunjung dari negara terpadat di dunia.
Amerika Serikat (AS), Kanada, Jepang, dan Prancis termasuk di antara negara-negara yang bersikeras bahwa semua pelancong dari China harus memberikan tes Covid negatif sebelum kedatangan, karena kekhawatiran akan lonjakan kasus.
Baca: Beijing Tak Terima Pelancong Asal China Jalani Tes Covid-19
Peningkatan infeksi yang tajam di China terjadi setelah bulan lalu Beijing tiba-tiba mencabut pembatasan garis keras selama bertahun-tahun. Langkah ini membuat rumah sakit dan krematorium dengan cepat kewalahan.
Pekan lalu, Beijing mengumumkan diakhirinya karantina wajib pada saat kedatangan dalam sebuah langkah yang mendorong orang-orang China untuk merencanakan perjalanan ke luar negeri.
Beberapa negara telah mengambil pembatasan masuk yang menargetkan China, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning dalam pengarahan rutin, seperti dikutip dari AFP.
Baca: Penasihat WHO Serukan China Serahkan Data Realistis Covid-19
Ini tidak memiliki dasar ilmiah dan beberapa praktik tidak dapat diterima, tambahnya. Ia memperingatkan China dapat mengambil tindakan balasan berdasarkan prinsip timbal balik.
AS mengaku bahwa mereka telah mengambil tindakan sebagai tanggapan atas data kurang memadai dan transparan dari China dan kekhawatiran bahwa beban kasus yang berat dapat melahirkan varian baru.
"Ini adalah pendekatan yang semata-mata didasarkan pada sains," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada wartawan di Washington.
Baca: Covid-19 Kembali Mewabah, UE Tawarkan Bantuan kepada China
Ditanya tentang reaksi China, Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne membela aturan baru tersebut. "Saya pikir kami melakukan tugas kami untuk meminta tes," kata Borne kepada radio franceinfo. Kami akan terus melakukannya, lanjutnya.
Aturan yang diberlakukan memengaruhi semua pelancong yang datang dari China bukan hanya warga negara China sementara Beijing terus membatasi pengunjung yang masuk dan tidak mengeluarkan visa untuk turis atau pelajar internasional.
(esn)
Topik Menarik

Jadwal Imsak Palembang Minggu 26 Maret 2...
nasional | BuddyKu Sabtu, 25 Maret 2023 - 23:30

JK Ternyata Punya Usulan Nama Cawapres u...
nasional | BuddyKu Sabtu, 25 Maret 2023 - 20:45

2 Anggota TNI Polri Gugur Diserang OTK d...
nasional | BuddyKu Sabtu, 25 Maret 2023 - 22:30

Memilukan! Mahasiswa UMY asal Jakarta Ti...
nasional | BuddyKu Sabtu, 25 Maret 2023 - 17:00

Hasil Swiss Open 2023: Gregoria Gagal ke...
nasional | BuddyKu Minggu, 26 Maret 2023 - 03:50

4 Perang Sarung di Majalengka, 50 Orang ...
nasional | BuddyKu Minggu, 26 Maret 2023 - 07:37

Mahasiswa UMY Ditemukan Tewas Membusuk d...
nasional | BuddyKu Sabtu, 25 Maret 2023 - 16:55
