Serangan Malam Tahun Baru di Donetsk Tewaskan Puluhan Tentara Rusia

Serangan Malam Tahun Baru di Donetsk Tewaskan Puluhan Tentara Rusia

Nasional | jawapos | Rabu, 4 Januari 2023 - 11:39
share

JawaPos.com Malam pergantian Tahun Baru 2023 di Ukraina diwarnai dengan serangan di wilayah Donetsk, wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia. Ukraina mengklaim serangan itu telah menewaskan ratusan anggota wajib militer Rusia. Akan tetapi, Kementerian Pertahanan Rusia menyebut hanya kehilangan 63 tentara.

Republik Rakyat Donetsk merupakan bagian dari Ukraina yang dianeksasi oleh Rusia pada September 2022.

Kedua belah pihak mengatakan serangan itu terjadi di Makiivka, pinggiran timur Donetsk, kota besar Ukraina yang telah berada di bawah kendali Rusia sejak 2014. Akan tetapi, rincian tentang apa yang sebenarnya terjadi belum jelas.

Saluran media sosial lokal di wilayah Donetsk melaporkan ledakan besar tepat pada tengah malam jelang Tahun Baru. Kemudian menjelang Minggu (1/1) sore, video muncul memperlihatkan mayat dan tumpukan puing bangunan sekolah tentara yang hancur.

Sekolah itu adalah garnisun Rusia yang dikenal sejak 2014, kata Oleg Zhdanov, seorang analis militer Ukraina terkemuka, kepada NPR.

Pada malam Tahun Baru, Komando Strategis Ukraina mem-posting catatan sarkastik di saluran Telegram resminya tentang Santa mengisi kantong mayat dengan 400 mayat.Rusia sendiri dinilai jarang mengakui kekalahan di medan perang.

Kantor berita TASS yang dikelola Rusia menyalahkan data ponsel tentara karena memberi tahu lokasi barak mereka ke Ukraina. Mantan menteri pertahanan untuk wilayah separatis Donetsk, Igor Girkin, berbagi sentimen serupa secara online, dan mengklaim telah mengunjungi lokasi serangan.

Jumlah korban tewas dan luka mencapai ratusan, katanya.

Rusia Tuding Campur Tangan AS

Pada Senin (2/1), Kementerian Pertahanan Rusia mengeluarkan pernyataan yang menuduh Ukraina menggunakan roket HIMARS yang dipasok Amerika Serikat untuk melakukan serangan itu.

Staf Umum Ukraina mengiyakan pengumuman Rusia dengan mengonfirmasi serangan tersebut. Namun, tanpa menyebutkan jumlah korban yang dicurigai atau senjata yang digunakan. Serangan seperti itu kemungkinan besar akan memicu keresahan di Rusia.

Butuh waktu lama untuk mengetahui berapa banyak orang yang tewas akibat serangan seperti itu, sesal pejabat Rusia.

Topik Menarik