
WHO Desak China Bagikan Data Spesifik Tentang Situasi Covid-19
IDXChannel - Pada Jumat lalu, World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia kembali mendesak pejabat kesehatan China untuk memberikan informasi spesifik dan terkini mengenai situasi Covid-19 di China, sembari terus menilai lonjakan infeksi terbaru.
Dilansir dari laman Reuters, WHO telah meminta pejabat China untuk membagikan lebih banyak data pengurutan genetik, serta data rawat inap, kematian, hingga data vaksinasi.
Belakangan ini angka atau data resmi terkait Covid-19 dari China telah menjadi panduan yang tidak dapat diandalkan karena terdapat lebih sedikit pengujian yang dilakukan di seluruh negeri, menyusul pelonggaran kebijakan ketat "zero-COVID" yang diterapkan di negeri tirai bambu tersebut baru-baru ini.
Meskipun begitu, sebelumnya WHO juga mengatakan bahwa China saat ini mungkin sedang berjuang untuk menghitung infeksi COVID-19. Badan tersebut pun telah mengundang para ilmuwan China untuk mempresentasikan data terperinci mengenai pengurutan virus pada pertemuan kelompok penasihat teknis yang dijadwalkan pada 3 Januari 2023 mendatang.
Setelah Beijing menghapus kebijakan zero-COVID, termasuk pengujian PCR reguler di kalangan masyarakat, China mengalami pelonjakan infeksi Covid-19. Menanggapi lonjakan yang terjadi tersebut, Amerika Serikat, Korea Selatan, India, Italia, Jepang, hingga Taiwan telah memberlakukan tes Covid untuk pelancong dari China.
Dalam kebijakan barunya tersebut, Amerika Serikat juga mengaitkan perubahan yang terjadi baru-baru ini dengan kurangnya informasi tentang varian Covid dan kekhawatiran bahwa peningkatan kasus di China dapat mengakibatkan berkembangnya varian baru virus tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Jumat (30/12/2022), Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan bahwa melalui sebuah konferensi video, pejabat kesehatan senior China juga telah bertukar pandangan dengan WHO mengenai virus corona baru.
Dalam konferensi video tersebut, kedua belah pihak bertukar pandangan tentang situasi epidemi saat ini, perawatan medis, vaksinasi dan masalah teknis lainnya. Otoritas kesehatan China juga menambahkan bahwa nantinya akan ada lebih banyak pertukaran teknis yang diadakan.
(NDA/ALYSSA)
Topik Menarik

5 Fakta Syabda Perkasa Belawa, Pebulu Ta...
berita utama | BuddyKu Senin, 20 Maret 2023 - 10:55

Kepala BPN Jaktim Sudarman Harjasaputra ...
nasional | BuddyKu Senin, 20 Maret 2023 - 11:33

Perempuan di Malang Tewas Tertabrak Kere...
nasional | BuddyKu Senin, 20 Maret 2023 - 18:44

PBSI Pastikan Almarhum Syabda Perkasa Be...
nasional | BuddyKu Senin, 20 Maret 2023 - 14:34

TGB Dijagokan Jadi Cawapres 2024, Punya ...
nasional | BuddyKu Minggu, 19 Maret 2023 - 20:38

Bukan Hanya Vladimir Putin, Ini Deretan ...
nasional | BuddyKu Senin, 20 Maret 2023 - 10:43

KSAU Pastikan Lanud El Tari Bukan Tempat...
nasional | BuddyKu Senin, 20 Maret 2023 - 02:13
