LeVo House: Level dan Void Beri Sekuen Rasa di Tiap Ruang

LeVo House: Level dan Void Beri Sekuen Rasa di Tiap Ruang

Nasional | jawapos | Minggu, 1 Januari 2023 - 13:54
share

Dari fasadnya, bangunan rumah di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, ini tampak tertutup. Namun, bagian dalamnya justru lega dengan penerapan split level dan void. LeVo House rancangan Mahadiyanto, prinsipal arsitek Atelier Bertiga, ini menjaga privasinya dengan baik sekaligus estetis.

LEVO House dibangun di atas lahan yang tidak begitu lebar, yakni hanya sekitar 6 meter. Di samping kanan dan kirinya adalah rumah tetangga yang posisinya cukup rapat. Bagian depannya berupa row jalan 3 meter. Oleh karena itu, Mahadiyanto membuat satu bangunan utama yang memiliki banyak jendela kaca sebagai tempat bernapas.

Bangunan utama itu lantas dilapisi second skin berupa dinding roster yang nyaris mengelilinginya. Jika dilihat tampak depan, second skin itu seperti sebuah boks semitransparan yang menutupinya. Jendela yang ada pada bangunan utama menghadap ke arah second skin tersebut dengan jarak sekitar 60 cm.

Karena itu, orang lain tidak dapat melihat ke bagian dalam rumah. Namun di sisi lain, jarak dinding dengan roster menyisakan ruang yang cukup untuk bernapas lega. Roster-nya kan bolong, jadi selain biar cahaya matahari masuk, juga buat aliran angin, tutur Mahadiyanto.

ATAP LOUVRE: Bayangan garis yang didapatkan dari konstruksi atap buka tutup saat ditimpa matahari sore menghasilkan visual apik pada dinding area makan LeVo House. (ERNEST THEOFILUS VIA ATELIER BERTIGA)

Dia menambahkan, roster itu disusun dengan rangka besi yang membuatnya kukuh. Dipercantik dengan planter box untuk memberi sentuhan hijau. Bagian atas pagar pun ditumpangi tanaman ekor kuda menjuntai.

Untuk mengakali lahan yang tidak begitu luas, Mahadiyanto menciptakan sistem split level. Sehingga antara satu ruangan dan ruangan lain memiliki ketinggian yang berbeda. Jika pada area entrance ketika membuka pintu carport mendapati plafon yang rendah, begitu masuk ke area selanjutnya, yaitu tangga dan ruang makan, akan mendapatkan ketinggian plafon yang lega lantaran adanya void. Hal itu memberikan sekuen rasa yang berbeda di tiap ruang.

Kemudian, kamar tidur cenderung lebih rendah dibandingkan ruang keluarga. Perbedaan level itu juga untuk memanfaatkan sisa puing bangunan lama. Sisa puing dijadikan peninggi pada area belakang rumah. Jadi ada unsur green architecture-nya, mengurangi mobilitas atau sampah bangunan, jelas Mahadiyanto.

Rumah itu terdiri atas tiga lantai, namun ada enam level yang berbeda. Lalu sesuai dengan penamaan LeVo House, yang berarti level void, rumah itu juga memiliki void sebagai unsur utama.

Void diletakkan pada area tengah bangunan. Bagian atasnya berupa konstruksi atap louvre yang bisa dibuka-tutup. Area void itu menaungi ruang makan, yang terhubung dengan ruang keluarga. Pendistribusian sinar matahari dan udara menjadi lebih merata, tapi juga menghalau air hujan, tegasnya. Atap louvre pada void itu juga menciptakan bayangan yang unik ketika terkena sinar matahari sore.

HIGHLIGHTS


UNSUR HIJAU: Penempatan planter box pada fasad plus tanaman ekor kuda yang menaungi pagar. Elemen green architecture juga didapat dari penggunaan sisa puing bangunan lama. (ERNEST THEOFILUS VIA ATELIER BERTIGA)

Warna abu-abu tua yang maskulin dipilih pada area eksterior, termasuk second skin. Menurut Mahadiyanto, warna itu dipilih agar low-maintenance. Sebab, noda debu dan polusi menjadi tidak terlihat.

(FOTO: ERNEST THEOFILUS VIA ATELIER BERTIGA)

Kamar tidur utama dirancang dengan konsep mezanin. Lantai bawah difungsikan sebagai walk-in closet dan kamar mandi. Lantai atasnya tempat tidur dan ruang kerja. Kamar tidur itu juga mendapat suplai sinar matahari dari void.

(FOTO: ERNEST THEOFILUS VIA ATELIER BERTIGA)

Karena second skin memberi kesan tertutup, Mahadiyanto menciptakan satu space seperti balkon yang berada tepat di atas carport . Area itu dijadikan spot ngumpul outdoor.

(FOTO: ERNEST THEOFILUS VIA ATELIER BERTIGA)
Topik Menarik