RI Rawan Terkena Gempa, Begini Kondisi 3 Lempeng Tektonik di Indonesia

RI Rawan Terkena Gempa, Begini Kondisi 3 Lempeng Tektonik di Indonesia

Nasional | BuddyKu | Selasa, 13 Desember 2022 - 12:31
share

JAKARTA - Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang rawan terkena gempa. Laman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, hal itu dikarenakan Indonesia dilalui oleh 3 jalur pertemuan lempeng tektonik, yakni Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik. Jalur pertemuan lempeng-lempeng tersebut berada di laut, sehingga akan membuka peluang terjadinya tsunami jika gempa bumi dangkal mengguncang.

Lantas, bagaimana kondisi ketiga lempeng tektonik di Indonesia itu? Berikut informasi yang dihimpun Litbang MNC Portal.

1. Lempeng Eurasia

Salah satu dari 3 lempeng tektonik di Indonesia dan cukup terkenal adalah lempeng Eurasia dengan luas 67,8 juta km persegi. Lempeng ini berada di wilayah Asia dan Eropa. Maka dari itu, lempeng ini dinamakan Eurasia. Dalam Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral berjudul Perkembangan Elemen-Elemen Penting Tektonik di Asia, disebutkan bahwa meskipun meliputi wilayah Asia dan Eropa, namun lempeng Eurasia tidak berada di India, sub-kontinen Arab, dan wilayah timur Pegunungan Verkhovansk di Siberia timur.

Lempeng Eurasia ini membentang dari barat hingga ke Punggung Tengah Atlantik (Mid Atlantic Ridge). Di sisi timur, lempeng Eurasia berbatasan dengan lempeng Amerika Utara, sedangkan di sisi selatan berbatasan dengan lempeng Filipina. Pada sisi barat, lempeng Eurasia bersinggungan dengan lempeng Afrika, lempeng Arab di tengah, dan terakhir lempeng Indo-Australia di bagian timurnya.

Pernyataan dalam jurnal itu sebelumnya sudah dikemukakan oleh Yu. G. Gatinsky dan D.V. Rundquist melalui jurnal Geotectonics bertajuk Geodynamics of Eurasia: Plate Tectonics and Block Tectonics. Kedua penulis tersebut menjelaskan bahwa lempeng Eurasia memang tidak bisa terpisahkan dari banyak skema tektonik lempeng-lempeng di dunia, kecuali India dan Arab. Sebagian besar peneliti mengungkapkan bahwa struktur geodinamika Eurasia sangat kompleks. Di Indonesia sendiri, pulau Sumbawa adalah salah satu wilayah di kepulauan NTB yang memiliki tingkat kegempaan tinggi. Hal itu dikarenakan pulau ini diimpit oleh 2 patahan aktif, yakni lempeng Eurasia dan lempeng tektonik Samudera Indonesia.

2. Lempeng Indo-Australia

Selanjutnya, ada lempeng Indo-Australia. Nama Indo-Australia diberikan karena lempeng ini merupakan gabungan dua lempeng tektonik yang ada di benua Australia dan samudera di sekelilingnya. Lempeng Indo-Australia memiliki luas 58,9 juta km persegi. Dalam sebuah artikel dengan judul Geologists Find: An Earth Plate Is Breaking in Two, para ilmuwan awalnya mengidentifikasi lempeng ini sebagai lempeng tunggal di wilayah India dan Australia. Namun, lempeng ini mengalami pecahan di sebelah selatan Khatulistiwa, tepatnya di bawah Samudera Hindia. Jurnal dari Universitas Colombia itu lantas juga menuliskan bahwa patahan yang ada tersebut sudah terjadi selama beberapa juta tahun terakhir.

Lempeng Indo-Australia terpantau sering menyusup ke bawah lempeng Eurasia atau dikenal dengan subduksi. Hal tersebut menyebabkan terbentuknya jalur-jalur gempa bumi. Salah satu contohnya adalah ketika gempa mengguncang Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada 18 November 2022 lalu. Melansir Okezone, gempa dengan kekuatan 6,7 magnitudo itu masuk dalam kategori gempa bumi dangkal berkedalaman 15 km. Penyebab gempa adalah karena subduksi lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia.

Tidak hanya pada lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia juga kerap mengalami subduksi terhadap lempeng Sundaland. Dalam jurnal Geosains dan Teknologi bertajuk Perubahan Kecepatan Subduksi Lempeng Indo-Australia Terhadap Lempeng Sundaland Akibat Gempa Bumi Samudera Hindia Tahun 2016, subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Sundaland terjadi di sepanjang palung Sunda sampai Nusa Tenggara. Adapun kecepatan subduksinya adalah 44 sampai 48 mm per tahun, dan kecepatan tersebut akan berubah apabila terjadi gempa bumi.

3. Lempeng Pasifik

Lempeng Pasifik adalah lempeng terbesar dari 7 lempeng tektonik utama (lempeng Eurasia, lempeng Amerika Utara, lempeng Antartika, lempeng Afrika, lempeng Amerika Selatan, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Tektonik Utama). Laman Earth How menyebutkan bahwa ukuran lempeng ini melebihi 102,9 juta km persegi dan letaknya berada di bawah samudera Pasifik.

Lempeng ini membentang di pantai barat Amerika Utara sampai Alaska. Pada sisi ujung baratnya, lempeng Pasifik menyentuh timur Jepang dan Indonesia. Lempeng Pasifik turut berkontribusi terhadap sebagian besar cincin api pasifik dengan pola lempeng menyerupai tapal kuda. Para ahli menyebut bahwa rata-rata lempeng ini mampu bergerak dengan kecepatan 5 sampai 10 cm per tahunnya. Berbagai sumber menyebut bahwa lempeng Pasifik merupakan kerak samudera, kecuali di wilayah California dan Selandia Baru (New Zealand), serta memiliki peran aktif terbentuknya Kepulauan Hawaii.

Topik Menarik