Era Bakar Uang Habis, Begini Nasib Transportasi dan Logistik Online Pascapandemi

Era Bakar Uang Habis, Begini Nasib Transportasi dan Logistik Online Pascapandemi

Nasional | BuddyKu | Kamis, 8 Desember 2022 - 05:12
share

JAKARTA Industri logistik dan transportasi online tak bisa dimungkiri merupakan pilar perkembangan ekonomi digital.

Kedua industri mencatatkan puncak performanya saat pandemi COVID-19 mengakselarasi aktivitas digital masyarakat. Akan tetapi apakah taji dua industri ini masih tetap ada di era pasca pandemi dan kekhawatiran resesi tahun depan?

Survei Institute for Development of Economics and Finance (Indef) melaporkan, industri logostik dan transportasi online masih cukup tangguh saat ini. Bahkan, kondisi ini tetap bisa dipertahankan di kala era bakar uang untuk promosi besar-besaran sudah tak lagi banyak digunakan.

Sektor transportasi dan logistik online diperkirakan resilien dan mampu tumbuh di tengah tantangan ekonomi bahkan saat ada potensi resesi, kata Direktur Program Indef, Esther Sri Astuti dalam webinar, Rabu 7 Desember 2022.

Permintaan transportasi online disebut cenderung stabil bahkan meningkat. Pasalnya, pola kebiasaan masyarakat dari offline ke online diprediksi akan terus bertahan di era pascapandemi.

Ditambah, longgarnya aktivitas membuat permintaan jasa keduanya terus meningkat.

Di samping itu, Indef menemukan preferensi masyarakat mulai bergeser. Keamanan layanan menjadi prioritas terpenting di atas keterjangkauan harga pada transportasi online.

Pun, bagi UMKM, pelaku usaha lebih memprioritaskan kualitas layanan terutaman kecepatan pengiriman pada industri logistik online. Adapun survei ini menunjukkan bahwa Gojek menjadi peraih tingkat kepuasan konsumen (82%.

Menyusul di bawahnya adalah Grab (53%), Maxim (19,6%), dan InDriver (4,9%). Sedangkan di logistik online, Gojek kembali memimpin dengan (64%), Grab (42%), ShopeeXpress (28%), Lalamove (18,7%), AnterAja (10,9%), NinjaXpress (7,8%), dan Deliveree (5,4%).

Topik Menarik