Blok East Natuna Diincar Perusahaan Migas Asing dari Malaysia hingga Rusia

Blok East Natuna Diincar Perusahaan Migas Asing dari Malaysia hingga Rusia

Nasional | BuddyKu | Selasa, 6 Desember 2022 - 10:22
share

JAKARTA, iNews.id - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan Blok East Natuna diincar perusahaan minyak dan gas (migas) asing, mulai dari Malaysia hingga Rusia.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mengatakan investor asing yang ingin menggarap pengelolaan lapangan gas di Blok East Natuna semakin banyak, beberapa diantaranya merupakan perusahaan milik negara.

Dari deretan investor tersebut, ada Petronas dari Malaysia dan Zarubezhneft dari Rusia. Petronas adalah perusahaan minyak dan gas milik Pemerintah Malaysia.

Sedangkan Zarubezhneft merupakan perusahaan minyak milik Pemerintah Rusia, yang berbasis di Moskow dengan spesialisasi dalam eksplorasi, pengembangan, dan pengoperasian ladang minyak dan gas di luar wilayah Rusia.

Saya kira di East Natuna banyak yang berminat dari Malaysia juga berminat. Yang Rusia mungkin hampir sama yang sekarang hampir terlibat di Blok Tuna, kata Dwi di Kementerian ESDM, Senin (5/12/2022).

Sebagaimana diketahui, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya mengutarakan akan melelang ulang Blok East Natuna setelah proses penyerahan dari PT Pertamina rampung. Bahkan blok yang dulunya bernama Natuna D-Alpha ini akan dipecah menjadi tiga wilayah kerja.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji mengatakan bahwa Pertamina selaku operator Blok East Natuna bakal mengembalikan Blok East Natuna ke negara. Mengingat pengembangan blok jumbo tersebut hingga kini tidak ada menemui progres yang signifikan.

Kita kembalikan dulu ke negara kemudian kita akan lelang tender terbuka untuk D-Alpha. Kita akan coba bagi tiga East Natuna itu, ujar Tutuka.

Sebagai informasi, Blok East Natuna memiliki kandungan gas yang sangat besar, 222 Tcf initial gas-in-place (IGIP) yang membuatnya menjadi undeveloped gas field terbesar di Asia Tenggara.

Kandungan gas yang besar tersebut datang dengan tantangan yang juga besar, dimana kandungan CO2-nya sangat tinggi (lebih dari 70 persen, merupakan single accumulation CO2 terbesar di dunia).

Dengan kondisi tersebut, Blok East Natuna diperkirakan memiliki sumberdaya kontingen sebesar 46 Tcf, atau hampir sama dengan total cadangan gas Indonesia (55 Tcf 2P di awal 2020).

Selain kandungan CO2 yang tinggi, tantangan lain dari pengembangan blok East Natuna adalah lokasinya yang terpencil; jarak dari Blok East Natuna ke pulau Natuna mencapai 225 km dan jarak ke Pulau Sumatera mencapai 1.000 km.

Topik Menarik