Ganjar Tetap Juara 1 Pemilih Prabowo Pindah ke Anies

Ganjar Tetap Juara 1 Pemilih Prabowo Pindah ke Anies

Nasional | BuddyKu | Jum'at, 2 Desember 2022 - 06:43
share

Elektabilitas Prabowo Subianto semakin gembos. Sebagian pemilihnya pindah ke Anies Baswedan. Posisi Prabowo, yang awalnya berada di peringkat dua, sudah digeser Anies. Sedangkan posisi nomor 1 tetap dipegang Ganjar Pranowo.

Peta ini tergambar dalam hasil survei terbaru yang dilakukan Indikator Politik Indonesia (IPI). Survei ini dilakukan pada periode 30 Oktober-5 November 2022. Survei melibatkan 1.220 responden dengan margin of error plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Anies naik tajam setelah NasDem deklarasi, kata Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi, saat merilis temuan survei bertajuk Pacuan Kuda Elektabilitas Bakal Capres dan Peta Elektoral Partai Pasca-Deklarasi secara daring, kemarin.

Elektabilitas Anies unggul dari Prabowo dalam berbagai simulasi. Dalam simulasi 33 nama semi terbuka misalnya, elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta ini ini melesat jauh dari Prabowo. Anies 23,6 persen, Prabowo hanya 16,1 persen. Sedangkan Ganjar Pranowo di urutan pertama, membukukan elektabilitas 25,9 persen.

Rekam survei Indikator menunjukkan, tren pilihan semi terbuka tiga besar capres ini sangat dinamis. Prabowo, yang sejak periode survei 2020 selalu bertengger di urutan pertama, berhasil disalip Ganjar pada periode survei April 2022. Padahal, pada Februari 2020, Ganjar masih di urutan 3.

Ganjar yang berada di puncak sempat menembus elektabilitas tertinggi hingga 29 persen di Juni. Namun, di survei IPI teranyar menunjukkan tren penurunan, sebagaimana juga dialami Prabowo. Hanya Anies yang naik.

Naiknya dukungan Anies ternyata sebagian mengambil dukungan suara dari Prabowo. Sebagian mengambil dari captive pemilih Pak Prabowo. Jadi, polanya Anies naik, Pak Prabowo turun, ujar Burhanuddin.

Kondisi yang sama terjadi di simulasi 19 nama semi terbuka. Urutan pertama tetap Ganjar (27 persen), disusul Anies (23,7 persen) dan Prabowo (16,3 persen).

Di simulasi 10 nama, IPI juga membuat perbandingan elektabilitas September dengan November. Atau sebelum dan sesudah deklarasi pencapresan Anies oleh NasDem.

Ganjar misalnya, dari 30,2 persen, turun menjadi 28,6 persen. Sedangkan Anies naik dari 18,2 persen menjadi 24,2 persen. Lalu, Prabowo dari 22,5 persen turun signifikan menjadi 17,9 persen.

Politisi Gerindra Fadli Zon tak terlalu ambil pusing melihat penurunan elektabilitas bosnya dalam survei ini. Menurutnya, survei itu hanya indikator, tidak bisa menjadi pegangan.

Survei sekarang ini kan bisa jadi konsultan politik juga. Bukan sekadar survei yang independen. Jadi, bisa jadi alat kampanye juga, kata Fadli, kemarin.

Tapi, Ketua Dewan Pengawas Relawan Prabowo (Repro), Donald Sitorus mengaku telah memprediksi bakal ada tren penurunan elektabilitas jagoannya sejak menerima tawaran Presiden Jokowi masuk ke pemerintahan menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan). Namun, dia kaget dengan perbedaan dukungan yang diraih Prabowo dan Ganjar.

Kok disparitas rangking satu (Ganjar) dan tiganya (Prabowo) cukup signifikan. Kita kaget kok bisa sebesar itu disparitasnya, kata Donald, kemarin.

Pakar komunikasi politik Lely Arrianie menilai, elektabilitas capres di 3 besar masih sangat dinamis. Bukan tidak mungkin, pemilih Prabowo yang kini pindah ke Anies, bisa kembali lagi ke mantan Danjen Kopassus itu.

Pemilih Prabowo pindah ke Anies itu bisa jadi karena Prabowo belum turun gunung aja. Masih menjabat sebagai menteri. Tapi, dia nggak jalan aja elektabilitasnya masih tinggi. Kalau turun gunung, mungkin mari bung rebut kembali, kata Lely, dalam perbincangan tadi malam.

Ia mengakui bahwa naiknya elektabilitas Anies secara signifikan pasca-mendapat tumpangan dari NasDem. Sehingga, di mata pendukungnya, Anies sudah mendapat tiket maju di Pilpres 2024. Padahal, kuota Presidential Tresholdnya belum mencukupi, karena PKS dan Demokrat masih wait and see.

Memang iya ada efek deklarasi NasDem, tapi sayangnya tidak berbanding lurus dengan efek elektoral NasDem. Makanya Demokrat dan PKS belum memutuskan karena efek ke partai belum ngangkat, tandasnya.

Sementara, pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, peluang ketiga nama di papan atas elektabilitas, yakni Ganjar, Anies dan Prabowo masih sama. Tapi, kalau Anies naik, Ganjar turun kemudian Prabowo turun, itu sih senang di timnya Anies, sedih di tim Ganjar dan Prabowo aja, pungkasnya. [SAR]

Topik Menarik