Sekeluarga Tewas, Diduga Diracun

Sekeluarga Tewas, Diduga Diracun

Nasional | BuddyKu | Selasa, 29 November 2022 - 06:52
share

RADAR JOGJA Tiga orang yang terdiri atas bapak, ibu, dan anak pertama perempuan ditemukan tewas di rumahnya sendiri kemarin (28/11). Mereka diduga keracunan usai meminum teh dan es kopi. Bekas minuman itu ada di meja rumah rumah mantan kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kabupaten Grobogan ini.

Rumah korban, tepatnya di Gang Durian RT 10/RW 1, Desa Prajenan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, itu tampak dipasang garis polisi. Beberapa petugas Inafis Polresta Magelang juga dikerahkan dan terlihat masuk ke dalam rumah untuk melakukan pemeriksaan.

Sementara jasad ketiga korban dibawa ke RSD Merah Putih untuk dilakukan autopsi dan visum. Mereka adalah Abbas Ashar, 58; Heri Riyani, 54; dan anak perempuannya Dea Chairunnisa, 25. Polisi pun masih mendalami terkait penyebab kematian ketiga orang ini.

Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun mendapat laporan adanya tiga orang yang meninggal dunia dari Kapolsek Mertoyudan pada pukul 07.30. Dia lantas mengirim tim untuk melakukan olah TKP dan penyelidikan.

Dia menyebut, dugaan sementara ketiga korban meninggal akibat keracunan. Sementara saat ini korban sedang menjalani visum dan autopsi. Dugaan awal karena keracunan. Namun, zat kimianya apa, masih kami dalami. Di mana kami menemukan minuman dua gelas teh dan satu gelas es kopi, bebernya saat ditemui di lokasi kemarin (28/11).

Sebelum meninggal, lanjut dia, mereka tengah berada di kamar mandi yang berbeda karena mual. Sedangkan yang kali pertama menemukan ketiganya adalah sang anak kedua laki-laki. Kemudian, dia langsung memberitahukan kepada pembantu rumah tangganya.

Bahkan setelah melakukan penyelidikan, perwira menengah ini menuturkan, kepolisian langsung mengetahui dalang dari kejahatan tersebut. Saat ini, terduga pelaku masih dimintai keterangan dan proses penyelidikan di Polresta Magelang.

Mirisnya, dia masih memiliki hubungan keluarga dengan korban yang kemungkinan sengaja memberikan racun itu. Adapun barang bukti yang diamankan yakni gelas yang diminum masing-masing korban sebelum tewas dan sendok yang diduga digunakan untuk mengaduk dan mencampurkan racun.

Dia melanjutkan, proses identifikasi dilakukan oleh tim Inafis dari Polda Jawa Tengah. Pihak keluarga pun sudah setuju agar korban dilakukan autopsi dan visum. Jenis racunnya masih kami dalami, karena yang bersangkutan beli secara online. Status terduga ini masih ada hubungan keluarga, jelasnya.

Sementara itu, asisten rumah tangga Sartinah, 45, setiap harinya datang ke rumah korban untuk melakukan pekerjaan rumah. Pada pukul 07.30 dia dihubungi oleh anak kedua korban berinisial DS, 22. Saya ditelepon sama anaknya, bapak kok kayak gitu di kamar mandi, ujarnya.
Dia bergegas datang ke rumah untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya. Setelah sampai, dia melihat ketiga korban di kamar mandi dalam keadaan tidak sadarkan diri atau pingsan.

Kemudian dia bersama anaknya dan DS membawa ketiganya ke kamar masing-masing. Karena panik, dia sempat mengoleskan minyak kayu putih kepada ketiganya. Namun, mereka tidak merespons. Saya pegang, badannya masih hangat, ujarnya.

Namun, beberapa hari lalu mereka pernah mengalami keracunan yang berasal dari dawet, tapi sudah berobat dan dinyatakan sembuh. Selama ini, mereka tidak pernah sakit apa-apa, cuma masuk angin biasa, tambahnya.

Dia menyebut, selama 15 tahun bekerja, keluarga tersebut tidak pernah menghadapi konflik tertentu. Bahkan, dia memandang keluarga Abbas Ashar sangat rukun. Begitu pula kepada saudara lainnya. (aya/laz)

Topik Menarik