Miris! "Obat" di Tengah Tekanan Rasa Lapar, Anak-Anak Afganistan Dibius

Miris! "Obat" di Tengah Tekanan Rasa Lapar, Anak-Anak Afganistan Dibius

Nasional | BuddyKu | Minggu, 27 November 2022 - 14:30
share

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Semenjak Taliban menguasai Afganistan pada penghujung tahun 2021 timbul masalah-masalah kemanusiaan yang sulit dihindari apalagi pembekuan bantuan kemanusiaan dari luar negeri yang makin memperparah wajah Afganistan di bawah pemerintahan Taliban.

Musim dingin sebentar lagi tiba. Namun, malapetaka bagi tubuh-tubuh rapuh masyarakat Afganistan yang ketakutan, bukanlah neraka melainkan kelaparan.

Hampir satu tahun lebih pemerintah Taliban berkuasa di Afganistan, sebagai negara yang baru berdiri Taliban compang-camping mengurus rakyatnya.

Menyambut musim dingin yang membawa keganasan badai kelaparan menghantam seluruh wilayah Afganistan, banyak orang tua terpaksa memberikan obat bius untuk anak-anak mereka agar bisa tidur dengan tenang. Ttidak ada pilihan lain, kelaparan membuat bayi-bayi dan anak-anak terus menangis tanpa henti.

Dilansir dari salah satu kanal berita Internasional, keadaan serba sulit di kita Herat, kota terbesar ketiga di Afganistan. Abdul Wahab tinggal di pemungkiman yang ditinggalkan akibat perang dan bencana.

Menurut keterangan Abdul Wahab dan teman-temannya mereka memberikan banyak sekali obat penenang sampai anak-anak mereka tertidur. Sungguh miris jika membayangkan ternyata banyak dari obat yang diberikan merupakan resep untuk mengatasi gangguan kecemasan.

Beberapa obat yang diberikan antara lain adalah escilatopram dan sertraline.

Sedih membayangkan jika keadaan demikian menimpa keluarga kita, dari beberapa portal kesehatan pengunaan obat-obatan ini sangat berbahaya apa jika digunakan kepada anak-anak yang kekurangan nutrisi akan mengakibatkan gagal jantung juga penyakit kronis lainnya.

Tidak bisa dibayangkan bencana apalagi yang akan menimpa Afganistan, semua serba sulit karena ketersediaan makanan yang kurang beberapa keluarga terpaksa hidup dalam dunia mimpi mengingat harga obat bius lebih murah dari sepotong roti kering.

Topik Menarik