Terjun Payung Gagal dari Ketinggian 500 M, Prada Salman TNI AU Selamat
JawaPos.com Kejadian ajaib terjadi pada prajurit TNI AU Prada Salman yang jatuh dari ketinggian 487,68 meter atau 1600 kaki akibat parasutnya tak mengembang saat terjun payung.
Saat melompat dari pesawat TNI AU yang terbang di ketinggian 1.600 kaki (feet) atau hampir 500 meter ini, parasut Prada Salman tak mengembang di udara.
Betul ada kejadian bahwa salah satu siswa kita, dalam rangka mengikuti kegiatan latihan materinya Kopasgat (Komando Pasukan Gerak Cepat), itu ada insiden, kata Kepala Penerangan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kapen Kopasgat ) Kolonel Gunawan, Rabu (9/11).
Detik-detik parasut tak mengembang di udara hingga jatuhnya penerjun payung ini dari ketinggian terekam kamera amatir. Videonya pun viral di media sosial pada Rabu.
Peristiwa ini sebenarnya terjadi di Bandung, Jawa Barat, pada sehari sebelumnya atau Selasa (8/11). Kapen Kopasgat Kolonel Gunawan mengungkapkan Prada Salman Krisnes Sinaga mengalami patah tulang usai tak mampu mengembangkan parasut saat terjun payung dari ketinggian 1.600 kaki.
Salman dirujuk ke RS TNI AU karena mengalami kecelakaan ketika mendarat tidak sempurna saat melaksanakan penerjunan taktis di Landasan Lanud Sulaiman, Selasa (8/11).
Atas kejadian itu, prajurit Kopasgat inisial SKS telah mengalami patah tulang pinggang kanan dan telah mendapatkan pertolongan ahli medis dan dirujuk ke RS TNI AU Salamun Bandung. Saat ini kondisi prajurit tersebut stabil dan dalam rangka penanganan lebih lanjut untuk pemulihan, tuturnya seperti dikutip PojokSatu (Jawa Pos Group), Kamis (10/11).
Gunawan menambahkan kegiatan terjun payung itu adalah bagian latihan TNI AU dalam rangka operasi perebutan suatu pangkalan udara musuh. Latihan penerjunan pada tingkat latihan lanjutan dalam sebuah misi operasi perebutan suatu pangkalan udara, kata Kolonel Gunawan.










