Mengenal Keunikan Tari Dolalak Berasal dari Purworejo
Tari Dolalak berasal dari Kabupaten Purworejo Jawa Tengah, tarian unik yang muncul akibat pengaruh dari zaman kolonial Belanda. Tarian ini pertama kali dikenalkan oleh tiga orang pemuda yang berasal dari desa Sejiwan, kecamatan Loano, kabupaten Purworejo, yaitu Rejotaruno, Duliyat dan Ronodimejo yang mendapat dukungan dari masyarakat. Penamaan tarian ini berasal dari notasi "do" dan "la" karena tari dolalak hanya diiringi dengan musik yang menggunakan dua nada saja, ditambah dengan lantunan syair-syair Jawa, adapun alat musik yang dipakai adalah Jidhur, terbang, kendang, dan nyanyian vokal.
Pada awalnya tarian ini dimainkan oleh penari pria yang memakai seragam hitam dan celana pendek, yang mirip dengan seragam serdadu Belanda zaman dulu. Tari dolalak berasal dari Purworejo, namun tarian ini menggabungkan budaya barat yaitu Belanda dengan budaya lokal, terlihat dengan tarian yang memadukan dansa serta pencak silat didalamnya. Penyajian kesenian daerah ini menarik dan sering dilakukan diatas panggung dengan posisi penari dan pemusik saling berhadapan satu sama lain.
Tarian ini mengandung nilai kesenian yang tinggi dan juga nilai moral sosial, gerakan menunduk yang ada di tarian ini merupakan penggambaran dari bentuk akhlak menghormati orang lain, sopan santun kepada orang lain. Selain itu tarian ini juga merupakan media komunikasi kepada generasi berikutnya yang bisa menjadi hiburan atau nilai sejarah dan budaya. Tari dolalak juga dipakai sebagai tarian sambutan di Kabupaten Purworejo.
Tarian yang pertama kali muncul pada tahun 1915 ini juga memiliki keunikan, selain hanya diiringi oleh nada do-la-la atau 1-6-6 saja, dalam perkembangan zamannya juga sudah dicampur dengan berbagai instrumen agar tetap bisa dinikmati lintas generasi. Kemudian tarian ini juga bisa dimainkan oleh penari wanita dengan busana yang sama, dan gerakan yang sama juga.
Busana Tari Dolala
Secara umum tari dolalak menggunakan 3 komponen busana utama yaitu, penutup kepala, penutup badan dan aksesoris.
- Penutup Kepala
Wakili Kalsel, KIM Tangguh Mentaos Tampilkan Inovasi Digital di Festival KIM Nasional 2025
Bagian penutup kepala penari dolalak biasanya memakai topi yang khas seperti yang dipakai serdadu Belanda dengan warna hitam yang dihiasi oleh relief sederhana, dengan lis kuning keemasan. Perpaduan warna hitam dan kuning atau emas ini sangat dominan dan menarik mata, sekaligus menjadi ciri khas busana penari dolalak.
- Penutup Badan
Busana untuk menutupi badan menggunakan baju lengan panjang yang berwarna hitam dengan motif hiasan berwarna emas, sama dengan celananya yang berwarna hitam dan hiasan motif serupa. Celana yang dipakai biasanya memiliki panjang diatas lutut.
- Aksesoris
Untuk busana pelengkap sebagai penghias, penari biasanya menyematkan kain sampur berwarna kuning, dan kaos kaki. Tapi ada juga penari yang memakai sampur berwarna merah.
Karena tari dolalak berasal dari tanah Jawa, yang kental dengan budaya dan sering menyematkan unsur mistis di segala keseniannya, tarian dolalak juga serupa dengan kesenian lain. Meskipun kini lebih sering dipentaskan oleh penari wanita, puncak dari tarian ini tetap sama yaitu mendem atau kerasukan. Bahkan kini banyak orang yang lebih menunggu bagian penari yang kesurupan karena memberikan daya tarik tersendiri.










