Tambah Lagi, Korban Tewas Tragedi di Stadion Kanjuruhan Jadi 133 Orang

Tambah Lagi, Korban Tewas Tragedi di Stadion Kanjuruhan Jadi 133 Orang

Nasional | law-justice.co | Selasa, 18 Oktober 2022 - 15:13
share

Korban tewas Tragedi Kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur kembali bertambah satu orang lagi. Total kini korban tewas menjadi 133 orang.

Plt. Direktur Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, dr. Kohar Hari Santoso mengatakan, satu korban terakhir yang dinyatakan meninggal dunia yakni Andi Setiawan (33) warga Jalan Kolonel Sugiono III C RT 14 RW 4, Kelurahan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur.

Kata dia, korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 13.20 WIB.

"Kami rawat sejak hari kejadian sampai sekarang, dan tadi ada penurunan kesadaran dan kondisi. Kami sudah coba perbaiki tapi terakhir jam 13.20, kami nyatakan sudah meninggal," kata Kohar Hari Santoso.

Sementara itu tim dokter anestesi dan ICU RSSA Malang dr. Eko Nofiyanto mengatakan, korban masuk ke RSSA Malang sejak Minggu 2 Oktober 2022 pukul 03.00 WIB, dengan kondisi sudah kritis dengan penurunan kesadaran.

"Kita dapatkan ada cidera di beberapa tempat. Multiple trauma, yang pertama ada di memar di paru kemudian ada patah tulang di tulang iga. Dan di tulang paha sebelah kanan," tutupnya.

Dari keterangan yang diterima, Andi Setiawan merupakan Aremania asal Jalan Mergosono Gang 5 Kota Malang. Dia menjadi korban ke-133 yang meninggal dunia atas Tragedi Kanjuruhan.

Saat ini, total korban berjujmlah 708 orang, dengan korban meninggal dunia 133 orang, korban luka-luka 575 orang. Rinciannya, luka ringan 507 orang, luka sedang 45 orang, dan luka berat 23 orang.

Sebelumnya, Kepala Posko Crisis Center sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Wijanto Wijoyo menyampaikan korban luka dan tewas Tragedi Kanjuruhan seluruhnya berjumlah 754 orang, 132 di antaranya meninggal dunia.

Data itu tercatat pada Kami (13/10). Dari jumlah tersebut, sebanyak 44 anak meninggal dunia.

Tragedi Kanjuruhan terjadi pada Sabtu (1/10) malam usai laga Arema FC dengan Persebaya. Mulanya, sejumlah suporter Arema turun ke area lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.

Namun hal itu justru direspons polisi dengan menembakkan gas air mata ke lapangan dan tribun stadion. Akibatnya, penonton berlarian karena panik menghindari gas air mata.

Mereka berlarian ke pintu keluar dalam kondisi sesak napas, bahkan banyak pula yang terinjak-injak hingga meninggal dunia.

Topik Menarik