Air Sumur Masjid Al-Musthofa Sekarbela yang Mengeluarkan Aroma Kasturi
Masjid Al-Musthofa yang ada di Lingkungan Pesinggahan, Kelurahan Pagesangan Barat, Kecamatan Sekarbela, menjadi perbincangan hangat masyarakat Kota Mataram, beberapa hari terakhir. Air sumur yang berada di dalam masjid ini mengeluarkan aroma wangi sejak Kamis malam (6/10) lalu.
HAMDANI WATHONI, Mataram
MASJID ini memang sudah cukup terkenal karena memiliki menara yang menjulang tinggi. Hanya saja pembangunan menara ini memang belum selesai. Maklum pembangunan masjid ini dilakukan secara swadaya oleh masyarakat setempat dan salah satu donatur dari kalangan pengusaha yang bermukim di wilayah tersebut.
Hampir setiap hari masjid ini selalu ramai. Namun, masjid ini semakin ramai dikunjungi semenjak informasi air sumurnya mengeluarkan aroma wangi seperti aroma kasturi.
Tidak hanya warga Sekarbela. Beberapa warga dari luar pun berdatangan.
Dulu memang pernah terjadi seperti ini tahun 2010. Sekarang kejadian lagi, ujar Heri, salah satu warga Lingkungan Pesinggahan yang ditemui Lombok Post di Masjid Al-Musthofa.
Sumur yang berada di bawah tangga di dalam area masjid ini ditutupi papan kayu. Itu untuk menghindari jamaah teperosok ke dalam.
Begitu papan kayu tersebut diangkat, aroma wangi langsung menyeruak. Mirip seperti aroma kasturi yang ada di toko parfum.
Airnya juga bisa diminum langsung. Enak kok , bahkan kami taruh di galon untuk minum, sampai sekarang masih tetap wangi, timpal Muslim, warga lainnya.
Awalnya, aroma wangi ini keluar mejelang Maghrib, Kamis malam (6/10) pekan lalu. Dengan cepat, informasi ini tersiar di kalangan warga. Beberapa juga mengunggahnya ke media sosial. Warga pun berduyun-duyun datang datang untuk mengambil air sumur melalui keran masjid. Tidak hanya dari wilayah Sekarbela bahkan ada yang dari Lombok Tengah.
Katanya mau digunakan untuk mandi. Memang dulu banyak yang menggunakan air masjid ini untuk mandi, katanya (jadi wasilah) untuk mengobati penyakit cacar atau penyakit kulit, cetus Muslim.
Oleh warga setempat, fenomena ini pun sempat membuat heboh. Banyak juga pro kontra yang muncul karena menganggap ada pihak yang sengaja membuang cairan parfum ke dalam sumur.
Ya, memang ada bilang seperti itu. Tapi kalau dibuang ke sumur, butuh berapa liter parfum? Sampai tiga hari wanginya juga masih terasa sekarang, ungkap warga Pesinggahan.
Warga Pesinggahan tak mau ambil pusing dengan beragam interpretasi yang terjadi di tengah masyarakat. Mereka kini hanya bersyukur. Cerita para orang tua dulu akhirnya bukan isapan jempol belaka kalau air sumur Masjid Al-Musthofa mengeluarkan aroma wangi.
Kalau dulu biasanya dua sampai tiga jam di hari Jumat. Ini sampai tiga hari, harumnya masih bisa tercium, ujar warga. (*/r3)










