Kesaksian Mencekam Tragedi Kanjuruhan dari Tribun VIP: Ditembaki Gas Air Mata Luar dan Dalam, Pintu Diblocking, Gegara Ini Bisa Selamat...

Kesaksian Mencekam Tragedi Kanjuruhan dari Tribun VIP: Ditembaki Gas Air Mata Luar dan Dalam, Pintu Diblocking, Gegara Ini Bisa Selamat...

Nasional | BuddyKu | Senin, 10 Oktober 2022 - 00:42
share

Tragedi Kanjuruhan yang telah menewaskan ratusan orang menyisakan trauma mendalam, khususnya bagi orang yang menjadi saksi mata peristiwa kelam tersebut.

Seperti halnya yang dialami oleh Windi (bukan nama sebenarnya), seorang penonton di tribun VIP saat pertandingan Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu, (1/10/2022). Ia mengingat betul detik-detik terjadinya peristiwa itu.

Kronologi kejadian disampaikan Windi di channel YouTube Narasi Newsroom yang diunggah pada Senin, (3/10/2022).

Windi, meceritakan, setelah pertandingan derby Jawa Timur itu selesai, tiba-tiba penonton dari tribun ekonomi turun ke lapangan. Menurutnya hal tersebut dilakukan penonton untuk menghampiri pemain Arema FC yang mengalami kekalahan dengan skor 2-3.

"Saat itu, terus diadang sama petugas keamanan. Karena diadang itu, terus terjadilah, sebenarnya tidak ada bentrokan," katanya.

"Mereka itu tidak bentrok, cuma karena mereka turun ke lapangan itu, loh, mungkin antisipasi (aparat) keamanan beranggapan kalau (mereka) akan (bikin) kisruh," tambahnya.

Kemudian, kata Windi, aparat keamanan menghalau para penonton yang merangsek ke arah lapangan menggunakan tameng dan anjing pelacak.

"Tiba-tiba dari arah bawah itu ada gas air mata (ditembakkan) ke arah tribun, termasuk ke arah kami yang di (tribun) VIP," ungkapnya.

Atas kejadian itu, ia mengaku panik kemudian berusaha mencari jalan keluar. Di tengah kepanikan tersebut, Windi mendengar suara tembakan gas air mata berkali-kali dilontarkan.

"Kan, kami panik. Wis coba, kami keluar itu sudah terdengar suara dor-dor-dor gas air matanya sudah dilemparkan berkali-kali, kayaknya itu," katanya.

"Saya berusaha keluar. Ternyata, saat keluar itu memang ada beberapa pintu akses itu enggak langsung dibuka seperti kita masuk. Itu hanya satu (pintu keluar). Waktu VIP juga cuma satu (pintu keluar), karena di-blocking. Dari situ mulai desak-desakan," tutunya.

Selain di dalam stadion, kata Windi, ternyata di sekitar stadion Kanjuruhan juga ditembaki gas air mata yang membuat para penonton bertambah panik.

"Ada satu sisi pintu yang dibuka karena ada ambulans mau masuk, nah makannya itu saya bisa lolos karena ada ambulans masuk. Akhirnya saya bisa lolos. Tapi di luar stadion, sudah ditembaki gas air mata, wong saya sempet lari menjauh cari tempat (aman)," katanya.

Lebih lanjut, Windi menuturkan, dirinya ingin bergegas pergi ke arah jalan raya yang berada di samping stadion Kanjuruhan untuk mecari tempat aman namun tak bisa dilakukan lantaran sudah ditembaki gas air mata.

"Jadi kami itu (dipaksa) ke arah berlawanan (ke arah masuk stadion), saat saya keluar, sudah agak reda asap-asapnya. Tapi di sana itu sudah banyak yang muntah-muntah, karena mungkin saat mereka keluar sudah ditembaki gas air mata," ungkapnya.

Topik Menarik