Mengejutkan! Kata Tukang Dagang di Sekitar Kanjuruhan, Supporter Diduga dalam Keadaan Tidak Sadar..

Mengejutkan! Kata Tukang Dagang di Sekitar Kanjuruhan, Supporter Diduga dalam Keadaan Tidak Sadar..

Nasional | BuddyKu | Selasa, 4 Oktober 2022 - 13:26
share

Sebuah pernyataan mengejutkan beredar di media sosial yang disebut berasal dari penjual es dawet di sekitar lapangan Kanjuruhan.

Dari rekaman suara yang tersebar, penjual es yang tidak diketahui namanya itu menyebut bahwa para penonton saling berdempetan keluar untuk menghindari gas air mata. Namun, dempetan tersebut justru diwarnai dengan aksi saling mendorong juga.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Politisi NasDem Tunjuk Hidung Panitia Pelaksana: Kalian Harus Jelaskan ke Masyarakat Kenapa Ini Bisa Terjadi!

Dalam momen tersebut, ada anak perempuan yang terjepit sehingga ada petugas polisi yang menolongnya.

Pedagang wanita itu mengatakan, Yang lebih parah itu, akhirnya mereka uyel-uyelan (dempet-dempetan) keluar karena menghindari gas air mata. Nah gas air mata itu sebetulnya sih enggak terlalu anu kok, cuman ini saling dempetannya sama saling dorongannya sama saling tendangannya sesama supporter.

Nah terus di pintu tiga sebelah kiri warung saya, itu ada anak kecil terjepit, diltolonglah sama polisi, Pak Arif namanya, orang Batu, polisi (kota) Batu. Terus ditolong, dia (anak kecil) dilindungi, dibawa, lanjutnya dikutip Populis.id dari cuitan akun @Chesacheslie yang diunggah pada Minggu (2/10/2022).

Setelah itu, wanita tersebut mengatakan kalau sebelum menonton pertandingan Arema FC vs Persebaya, banyak Aremania yang mabuk-mabukan.

Tapi supporter sebelumnya sudah minum semua (mabuk). Yang meninggal pun itu banyak yang berbau alkohol. Yang saya tolong itu ternyata Mas Nari itu juga pemabuk, jelasnya.

Meski Pak Arif menolong anak kecil, tapi ibu itu menyebut kalau polisi dari kota Batu itu justru dikejar oleh para supporter.

Baca Juga: Pentolan Aremania Turut Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Sang Kakak Bongkar Hal Tak Biasa Sebelum Adiknya Nonton: Biasanya..

Tidak hanya mabuk, pedagang itu bahkan mengatakan banyak supporter yang mengonsumsi obat terlarang.

Ia menyampaikan, Si Pak Arif ini nolong (anak kecil), tapi dipukuli kepalanya. Kenapa saya tahu? Karena saya selamatkan di toko saya Pak Arif ini. Malah saat itu, dawet saya ini, saya kan jualan dawet, mau dilemparkan ke kepala orang. Saya langsung berkata ini dawet mas, jangan dilempar ya, baru diletakkan lagi dawet saya.

Habis itu anak kecil yang terjepit ini dibasuh mukanya sama Pak Arif di toko saya, lalu masuk. Para supporter mabuk itu masih mengejar seperti kuda lumping kalap. Pemabuk itu memukuli, melempari sembarang orang, terus ditambah lagi karena mereka mabuk dan banyak yang konsumsi obat terlarang gitu loh, sambungnya.

Oleh karena itu, pedagang tersebut mengaku mencopoti baju polisi yang digunakan aparat termasuk polwan, agar mereka tidak dikejar oleh supporter.

Akhirnya polisi tiga tadi yang namanya Pak Arif itu masuk ke toko, kita selamatkan. Ya ini ceritanya saya tahu, dia nangis kasihan. Tapi anak perempuan tadi terselamatkan, kepalanya benjol-benjol, terangnya.

Ibu itu melanjutkan, Terus yang kedua, pak polisi dari Sumbermanjing, saya hafal orangnya tapi lupa namanya. (Dia) Sampai bajunya itu loh. Mba polwan-polwan kita copoti semua bajunya, kasian karena ditandain dan dikejar sama supporter. Terus polisi yang satu di atas tribun itu dari Trenggalek, itu dihajar habis-habisan.

Dengan begitu, pedagang wanita itu kemudian mengimbau untuk tidak menyalahkan satu pihak dalam tragedi Kanjuruhan, baik polisi maupun supporter karena kita yang tidak ada di lokasi tidak tahu apa saja yang sebenarnya terjadi.

Ia menuturkan, Makanya, kita itu tidak bisa menyalahkan polisinya, juga enggak bisa menyalahkan supporter-nya. Supporter-nya itu intinya dia itu gengsi, kenapa bisa kalah di kandang sendiri.

Jadi kalau kita enggak tahu sendiri, tidak usah cerita macam-macam, nanti ditambahi (ceritanya) kasian yang korban, tegasnya menandaskan.

Baca Juga: Anies Baswedan Ngaku Belum Pikirkan Sosok Cawapres yang Bakal Mendampinginya: Saya Mau Fokus Jakarta Dulu!

Meski begitu, tidak diketahui kebenaran dari rekaman tersebut. Ada warganet yang percaya, tapi ada juga yang menduga kalau rekaman suara pedagang itu hanya dibuat-buat.

Ya Allah dengar ceritanya si ibu auto miris sih nder...Polisi yang usaha buat mengamankan dan menyelamatkan malah ujung ujungnya salah... padahal mereka mereka si pemulai yang mabuk dan konsum inilah yang jadi sebab utamanya ya...Semoga kejadian ini yang terakhir, rip korban, kata @fridayflore****.

Oalahhh. Tadi pas denger katanya diizininnya jam malem, udh ada firasat \'wah kalo malem ya jamnya org mabuk ugal"an\' kubilang. Ternyata bener, gada org eling yg rusuh lg nonton hiburan. Yg jelas ini salah ada di 2 belah pihak, g bisa kita salahin si ini si itu, imbuh @NotSardenA****.

padahal aku juga bisa suruh tante aku bikin VN kaya gini, tinggal tulis narasinya doang, terang @Babynig****.

seperti narasi narasi lain yang berbentuk thread ataupun ketikan, aku juga bisa nyuruh adek sepupuku ngarang yang penting dia udah di kasih pelajaran huruf a-z, balas @chelac****.

hai salam kenal ijin nambahin pandangan dari ibu-ibu penjual dawet di sekitar TKP ya... pic.twitter.com/xFeBTcHpim

Ches (@Chesacheslie) October 2, 2022
Topik Menarik