Terjadi di Kanjuruhan, Benarkah Gas Air Mata Bisa Membunuh Manusia? Ini Faktanya

Terjadi di Kanjuruhan, Benarkah Gas Air Mata Bisa Membunuh Manusia? Ini Faktanya

Nasional | BuddyKu | Senin, 3 Oktober 2022 - 13:31
share

Tragedi kericuhan di Stadion Kanjuruhan , Malang, Jawa Timur menjadi insiden yang mengerikan dalam sejarah persepakbolaan Indonesia bahkan dunia.

Tewasnya ratusan orang diduga akibat adanya gas air mata yang ditembakkan oleh petugas kepolisian akibat kericuhan yang ditimbulkan oleh supporter yang tak mampu dikendalikan.

Namun, benarkah gas air mata bisa membunuh manusia? Berdasarkan penjelasan American Lung Association , gas air mata memiliki dampak yang amat buruk bagi manusia.

Dijabarkan, gas air mata adalah bahan kimia yang menyebabkan iritasi kulit, pernapasan, dan mata. Beberapa bahan kimia yang paling umum digunakan adalah chloroacetophenone (CN) yang merupakan polutan udara beracun, chlorobenzylidenemalononitrile (CS), chloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA) dan dibenzoxazepine (CR).

Paparan gas air mata dapat menyebabkan sesak dada, batuk, rasa tercekik, mengi dan sesak napas, rasa terbakar pada mata, mulut dan hidung, serta penglihatan kabur dan kesulitan menelan.

Gas air mata juga dapat menyebabkan luka bakar kimia, reaksi alergi, dan gangguan pernapasan. Orang yang punya masalah pernapasan, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala penyakit parah yang dapat menyebabkan gagal napas.

Sebuah studi tahun 2017 dari data yang dikumpulkan selama 25 tahun pernah mencatat efek gas air mata pada tubuh manusia. Bahan kimia dan tabung yang digunakan untuk melepaskannya telah menyebabkan cedera parah, cacat permanen, dan kematian, dilansir Medical News Today .

Ditemukan, dua kematian tercatat dari 5.910 orang dalam penelitian ini. Kematian keduanya melibatkan dampak tabung gas air mata yang menyebabkan cedera kepala yang fatal.

58 orang lainnya melaporkan bahwa mereka cacat permanen setelah terpapar gas air mata. Disabilitas tersebut antara lain terkait masalah pernapasan, efek kesehatan mental, kebutaan, kerusakan otak, kehilangan fungsi anggota badan, amputasi anggota badan, dan kondisi kulit.

Artikel Menarik Lainnya:

Topik Menarik