Kronologi Maut Kanjuruhan Versi Twitter: Penonton Ricuh Hingga Ditembak Gas Air Mata

Kronologi Maut Kanjuruhan Versi Twitter: Penonton Ricuh Hingga Ditembak Gas Air Mata

Nasional | BuddyKu | Minggu, 2 Oktober 2022 - 08:53
share

Insiden kerusuhan maut di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. Salah satu penonton membagikan kronologi insiden tersebut versinya melalui akun Twitter.

Dari akun Twitter @Rezqiwahyu_05, dibeberkan kronologi sebelum peristiwa ini terjadi. Dia membeberkan, awal mula supporter tetap tertib hingga terjadi kerusuhan.

"Disini saya akan coba menceritakan kronologi yang terjadi di Kanjuruhan. Dari awal saya masuk kondisi pemain sedang pemanasan. Semua berjalan aman dan tertib hingga kick off pukul 20.00 WIB," tulis akun @Rezqiwahyu_05 dalam twit Twitternya seperti dilihat Indozone pada Minggu (2/9/2022).

Assalamualaikum Sebelumnya saya turut berduka cita sedalam"nya terhadap korban insiden yg terjadi di stadion Kanjuruhan pertandingan Arema vs Persebaya
Yg kedua syukur alhamdulillah, sy di beri keselamatan sampai dirumah.. Dan Bisa menceritakan kronologi versi sya pribadi disini.

LIBRA_12 (@RezqiWahyu_05) October 1, 2022

Saat pertandingan dimulai, dia menyebut situasi masih kondusif dan tidak ada kericuhan apapun. Babak pertama usai, kericuhan mulai terjadi di tribun dan bisa diamankan pihak berwajib.

Memasuki babak akhir dan kekalahan untum Arema, situasi di Stadion semakin memanas. Dia menyebut supporter mulai nekat masuk ke dalam area lapangan.

"Pelatih Arema dan manajer tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke supporter. Di sisi lain ada satu orang supporter yang dari sisi tribun selatan nekat masuk," bebernya.

Dari sini lah, supporter lain mengikuti dan masuk ke dalam lapangan. Polisi sendiri disebutnya bertindak anarkis hingga melepas gas air mata.

"Pihak aparat melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter yang menurut saya perlakuannya sangat kejam dan sadis, dipentung dengan tongkat panjang, satu suporter di keroyok aparat, dihantam tameng dan banyak tindakan lainnya," katanya.

"Saat aparat memukul mundur suporter disisi selatan, suporter di sisi utara menyerang ke arah aparat. Karena semakin banyak suporter yang masuk ke lapangan dan kondisi tidak kondusif aparat menembakkan beberapa kali gas air mata ke arah supporter yang masuk ke lapangan," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Topik Menarik