Kebijakan Utamakan Produk Lokal Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

Kebijakan Utamakan Produk Lokal Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

Nasional | jawapos | Jum'at, 30 September 2022 - 09:53
share

JawaPos.com Kebijakan pemerintah mendorong dunia usaha, utamanya perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memanfaatkan produk lokal dalam membelanjakan anggaran dari APBN dapat apresiasi. Vice Presiden Tatalogam Group, Stephanus Koeswandi mengungkapkan kebijakan pemerintah ini akan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Menurutnya, peningkatan belanja produk dalam negeri harus iikuti dengan peningkatan kualitas yang siginifikan. Langkah ini akan meningkatkan daya saing produk baik di tanah air maupun di mancanegara.

Dengan diiringi peningkatan kualitas, tentunya pemulihan ekonomi dapat lebih cepat. Salah satu caranya yaitu sesuai strategi Kementerian Perindustrian yang itu dengan hilirisasi industri. Strategi ini mampu meningkatkan nilai tambah komoditas yang kita miliki, ujar Stepahus dalam keterangannya, Senin (30/9).

Adanya hilirisasi, di masa depan komoditas yang diekspor bukan lagi berupa bahan baku, tetapi berupa barang setengah jadi atau barang jadi. Bila dari hulu material sudah berkualitas, di hilir produk akhir yang dihasilkan juga akan berkualitas.

Ia mengungkapkan produk-produk BJLAS dan BJLS dari Tatalogam Group yang dihasilkan 100 persen dari komponen dalam negeri sudah banyak dijumpai di pasar mancanegara mulai dari Asia hingga Amerika.

Selama pandemi, perusahaan dengan 100 persen Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ini bekerja sama dengan PT Krakatau Steel sebagai pemasok bahan baku melakukan ekspor ke berbagai Negara.

Ini menandakan bahwa produk 100 persen Indonesia dan berkualitas ekspor yang kita miliki telah diakui di seluruh dunia. Namun demikian, kita juga berkewajiban untuk tetap menjaga agar kebutuhan pasar nasional terpenuhi sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat juga merasakan dampak perekonomian dari penggunaan produk-produk asli buatan negeri ini, tegas Stephanus lagi.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar mengutip data Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), mengatakan bahwa pada 2022 alokasi belanja barang dan jasa serta modal pemerintah kurang lebih Rp 1.000 triliun.

Dari angka tersebut, 40 persennya berpotensi digunakan untuk pembelian produk dalam negeri dan produk UMKM. Selanjutnya, Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi bahwa jika potensi tersebut direalisasikan dalam Semester I Tahun 2022 maka dapat menumbuhkan ekonomi sebesar 1,7 persen.

Muhaimin menilai, implementasi penggunaan produk dalam negeri dapat memberikan ruang bagi industri nasional untuk meningkatkan kapasitas produksi serta kualitas barang dan jasa sehingga mampu bersaing secara mandiri di pasar internasional.

Topik Menarik