DPR Skak Mat Mendikbud Ristek Nadiem Makarim Soal Gaji Guru

DPR Skak Mat Mendikbud Ristek Nadiem Makarim Soal Gaji Guru

Nasional | law-justice.co | Selasa, 27 September 2022 - 14:42
share

Komisi X DPR RI mengadakan rapat kerja dengan MenteriPendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim beserta jajarannya. Dalam forum itu, DPR mengkritik kementerian tersebut soal tersendatnya gajitunjangan profesi guru (TPG) di daerah.

Anggota Komisi X DPR RI Ratih Megasari Singkarru meminta Kemendikbud Ristek cepat tanggap menanggapi keluhan gaji guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di daerah

Terkait P3K, kami juga ingin Kemendikbud Ristek ini bergerak cepat dalam proses pengangkatan guru honorer. Karena masih banyak sekali keluhan-keluhan, mungkin bukan hanya di dapil, saya juga tapi seluruh Indonesia, kata dia, Senin (26/9/2022), dikutip dari YouTube DPR RI.

Politikus Partai NasDem itu juga menyinggung puluhan guru P3K yang belum digaji selama sembilan bulan sejak Desember 2021. Para guru tersebut diketahui sempat mendatangi Kopi Johny di Kelapa Gading, Jakarta Utara untuk meminta bantuan pengacara Hotman Paris Hutapea.

Sementara itu, anggota komis X DPR RI Anita Jacoba Gah juga mengkritik hal yang sama terkait gaji guru. Ia lantas membahas apresiasi yang diterima Nadiem Makarimdaripemimpin-pemimpin negara di forum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Mas Nadiem bisa mendapatkan tepung tangan di luar negeri, tetapi tidak dengan kami. Apa yang harus kami apresiasi sedangkan banyak masyarakat yang menangis?" tanya Anita.

Ia lantas mengatakan, Nadiem Makarim tidak perlu merasa bangga karena mendapat tepuk tangan dari pemimpin-pemimpin negara di forum PBB itu. Menurutnya, Nadiem tidak layak mendapatkan tepuk tangan itu.

Pasalnya, apa yang disampaikan Nadiem di PBB tidak sesuai fakta di lapangan. Ia melanjutkan, apa yang disampaikan Nadiem di forum PBB hanya sebatas rencana yang bagi masyarakat Indonesia belum tentu terealisasi.

"Mungkin menteri yang satu ini (Nadiem) terlalu pintar, tetapi kami tidak bodoh juga. Kami ini dipilih rakyat dan bukan anggota DPR abal-abal," pungkasnya.

Topik Menarik