Legalisasi Ganja? Ini Manfaat Ganja Dalam Dunia Medis

Legalisasi Ganja? Ini Manfaat Ganja Dalam Dunia Medis

Nasional | BuddyKu | Selasa, 20 September 2022 - 14:39
share

iNewsBanten - Dikutip dari Johnson and Wales University (JWU), Ganja atau mariyuana terdiri dari lebih dari 120 komponen yang berasal dari tanaman Cannabis sativa atau dikenal sebagai kanabinoid.

Cannabidiol (CBD) dan Delta-9-tetrahydrocannabinol (THC), adalah dua kanabinoid yang paling terkenal dan diteliti. Masing-masing memiliki efek yang berbeda pada tubuh. THC dan CBD merupakan bahan kimia utama yang digunakan dalam pengobatan.

Penggunaan ganja secara medis yang paling umum adalah untuk mengontrol rasa sakit. Sementara ganja tidak cukup kuat untuk rasa sakit yang parah (misalnya, nyeri pasca operasi atau patah tulang), ganja cukup efektif untuk rasa sakit kronis yang mengganggu jutaan orang, terutama seiring bertambahnya usia. Menurut situs Harvard, bagian dari manfaat terbaik ganja adalah jelas lebih aman daripada opiat (tidak mungkin overdosis dan jauh lebih tidak membuat ketagihan) dan dapat menggantikan NSAID seperti Advil atau Aleve, jika orang tidak dapat meminumnya karena masalah dengan ginjal, bisul atau GERD.

Berikut adalah manfaat ganja secara medis:

1. Menurunkan tekanan darah Sebuah studi tahun 2017 menemukan bahwa CBD menurunkan tekanan darah partisipan manusia. Ini mengurangi tekanan darah istirahat mereka serta tekanan darah mereka setelah tes stres termasuk aritmatika mental, latihan isometrik, dan tes cold pressor.

2. Mengurangi peradangan CBD telah terbukti membantu mengurangi peradangan dan nyeri neuropatik yang ditimbulkannya, menurut sebuah studi dari Rockefeller Institute of Medical Research.

3. Mencegah kekambuhan pada kecanduan narkoba dan alkohol Sebuah studi 2018 menemukan bahwa CBD dapat berguna dalam membantu orang yang menderita kecanduan narkoba dan alkohol. Uji coba praklinis dengan tikus laboratorium menentukan bahwa CBD mengurangi hasrat yang disebabkan oleh stres, kecemasan, dan kurangnya kontrol impuls yang sering menyebabkan orang kambuh.

4. Mencegah kejang Beberapa dekade penelitian telah menggunakan CBD untuk mengobati epilepsi dan sindrom kejang lainnya, dan penelitian baru-baru ini menunjukkan itu dapat memiliki efek positif dalam mengurangi gejala dan frekuensi kejang.

5.Mengobati gangguan gastrointestinal (GI) Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa CBD dan cannabinoid non-psikoaktif lainnya dapat secara efektif digunakan untuk mencegah dan mengobati gangguan GI seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), penyakit radang usus (IBD), Crohn, kolitis ulserativa dan banyak lagi. Sifat anti-inflamasi CBD adalah kunci untuk mengurangi dan mencegah gejala.

6. Mengobati gangguan kecemasan Kecemasan mungkin merupakan penderitaan paling umum yang digunakan orang untuk CBD, dan sebuah studi praklinis menemukan bahwa CBD bisa efektif dalam mengobati gangguan kecemasan umum, gangguan panik, gangguan kecemasan sosial, gangguan obsesif-kompulsif, dan gangguan stres pascatrauma.

7. Melawan kanker

CBD tidak hanya digunakan untuk membantu meringankan efek kemoterapi, tetapi penelitian juga menemukan bahwa CBD dapat mencegah pertumbuhan sel dan menginduksi kematian sel pada garis sel kanker serviks dan memiliki banyak efek anti-kanker yang dapat membantu mencegah berbagai jenis kanker, mengobati tumor, dan bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh.

Topik Menarik