Azyumardi Azra Meninggal, Keluarga Besar Alumni UIN Jakarta: Kita Kehilangan Guru Bangsa

Azyumardi Azra Meninggal, Keluarga Besar Alumni UIN Jakarta: Kita Kehilangan Guru Bangsa

Nasional | BuddyKu | Minggu, 18 September 2022 - 13:17
share

JAKARTA - Ketua Dewan Pers, Azyumardi Azra meninggal dunia di Rumah Sakit Serdang, Kuala Lumpur, Malaysia. Dirinya meninggal dunia, setelah beberapa hari sebelumnya mendapatkan perawatan intensif dari rumah sakit.

Kabar kepergiannya pun dibenarkan oleh salah seorang kerabatnya yakni, Direktur SMRC, Syaiful Mujani di akun media sosialnya.

"Inalillahi wa innailaihi rojiun. Ikut berduka mendalam guru, sahabat, senior kami ka @Prof_Azyumardi. Beliau wafat di Kuala Lumpur pada jam 12:30, mohon dimaafkan segala kesalahannya," katanya, Minggu (18/9/2022).

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Ikatan Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ace Hasan Syadzily mengatakan, dirinya dan segenap keluarga besar UIN sangat kehilangan sosok beliau yang tampak begitu nyata dalam bentuk tindakan dan perbuatan.

"Saya amat kehilangan tokoh bangsa dan Guru bangsa yang selalu saya ikuti pikiran dan pandangannya yang cerdas dan kritis," katanya kepada wartawan, Minggu (18/9/2022).

Ia pun mengaku merasa dibesarkan secara intelektuan dalam bimbingan beliau. Menurutnya, Azyumardi bukanlah seorang pembimbing dalam perkuliahaan semata, akan tetapi menjadi penentu dikala semakin banyak suara kebisingan melawan pemerintahan pada saat itu.

"Beliau guru saya dan pembimbing saya sewaktu menjadi aktivis mahasiswa. Hingga saat ini beliau selalu memberikan masukan-masukan terkait langkah dan jalan politik yang saya ambil," terangnya.

"Pemikiran keagamaan, politik, kebangsaan dan sosialnya sangat konstruktif dalam konteks keindonesiaan. Beliau termasuk diantara Pembaharu Islam di Indonesia masa kini," sambungnya.

Pemikirannya juga melebur dalam aksi nyata di kehidupan sehari-hari dan kehidupan Internasional dengan diraihnya gelar \'Sir\' yang diberikan oleh Kerajaan Inggris dan juga dari mendapatkan gelar serupa dari Kerajaan Jepang.

"Beliau adalah intelektual yang progresif dengan berbagai karya bukunya dan tulisannya di berbagai jurnal internasional. Kami sangat kehilangan guru kami, Selamat tinggal guru bangsa," katanya.

Topik Menarik