Jadi Mata-Mata, Rusia Ancam Rudal Satelit Komersial Milik Elon Musk

Jadi Mata-Mata, Rusia Ancam Rudal Satelit Komersial Milik Elon Musk

Nasional | BuddyKu | Minggu, 18 September 2022 - 13:17
share

JAKARTA, iNews.id - Amerika Serikat (AS) terus menggunakan satelit komersial untuk kegiatan intelijen dan berkomunikasi dengan sekutunya. Rupanya ini membuat Rusia gerah hingga mengeluarkan statement satelit komesial halal untuk dihancurkan.

Dilansir dari Space , Minggu (18/9/2022) pernyataan ngeri-ngeri sedap ini dikeluarkan delegasi Rusia dalam pertemuan United Nations Open-Ended Working Group (OEWG) yang berlangsung di Jenewa pada Senin, 12 September 2022.

Menurut delegasi Rusia, penggunaan satelit komersial oleh Amerika Serikat merupakan keterlibatan tidak langsung dalam konflik militer dalam situasi perang. Ini bisa dijadikan target sasaran.

Amerika Serikat dan sekutunya apakah mereka menyadarinya atau tidak apa yang disebut infrastruktur kuasi-sipil dapat menjadi target yang sah untuk pembalasan, kata Konstantin Vorontsov, anggota Kementerian Luar Negeri Rusia dan kepala delegasi Rusia untuk Kantor Urusan Perlucutan Senjata PBB.

Paling tidak penggunaan satelit sipil yang provokatif ini dipertanyakan di bawah Perjanjian Luar Angkasa, yang mengatur penggunaan luar angkasa secara eksklusif untuk tujuan damai, dan harus dikutuk keras oleh komunitas internasional, ujar Vorontsov.

Komentar Rusia tentang penargetan aset komersial di luar angkasa muncul setelah Elon Musk mengirim beberapa terminal Starlink ke Ukraina untuk meningkatkan jangkauan internet dan konektivitas pasca serangan Rusia terhadap infrastruktur penting di sana.

Selain Starlink, perusahaan citra satelit komersial seperti Planet, Maxar dan BlackSky telah menyediakan intelijen penting dengan mengambil gambar konflik dari atas dan membagikannya secara terbuka turut menyulut emosi Rusia.

Rusia meminta agar negara-negara anggota PBB untuk fokus pada asumsi kewajiban nasional dan internasional untuk tidak menempatkan senjata dalam bentuk apa pun di luar angkasa dan menggunakannya jika tidak ingin terlibat dalam pertempuran.

Negara yang dipimpin Vladimir Putin ini juga menggarisbawahi tren yang kerap terjadi dan sangat berbahaya melampaui penggunaan teknologi luar angkasa yang terlihat jelas selama perang di Ukraina.

Pernyataan Rusia tentang ancaman luar angkasa disampaikan hanya satu hari setelah Jerman dan Jepang berjanji untuk tidak melakukan tes rudal anti-satelit (ASAT) yang merusak.

Mereka bergabung dengan Amerika Serikat, Kanada, dan Selandia Baru yang telah berkomitmen untik mengurangi puing-puing luar angkasa setelah uji coba rudal ASAT Rusia pada November 2021 yang menuai kecaman internasional secara luas.

Topik Menarik