Terkait Viral Video Anggota Ormas Batalyon 120 Diintrogasi Polisi, Polda: Sedang Diusut Itsus Polri
PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR -- Pihak Polda Sulsel akhirnya beri penjelasan terkait video viral seorang polisi tengah mengintrogasi pemuda yang diduga oknum anggota Organisasi Masyarakat (Ormas) Batalyon 120. Video tersebut masih diperiksa kebenarannya dan akan didalami oleh tim Inspektorat Khusus (Itsus) Mabes Polri yang sedang mengusut kasus ini.
"Nanti kita cek kembali, kita tidak bisa memastikan berita itu benar atau tidak. Terpenting tim Itsus ini adalah dalam rangka melaksanakan investasi pemberitaan yang beredar yang viral yang jadi atensi pimpinan Mabes Polri untuk ditindaklanjuti di wilayah Sulsel," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol, Komang Suartana saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (17/9/2022).
Komang menegaskan bahwa apa yang dilakukan tim Thunder Samapta Polda Sulsel sudah sesuai dengan kewajiban yakni melakukan patroli di daerah atau wilayah dianggap rawan terjadi aksi tindak kejahatan.
Sebelumnya, potongan video yang menunjukkan introgasi personel Dit Samapta Polda Sulsel terhadap salah seorang oknum yang diduga anggota Ormas Batalyon 120 viral di media sosial.
Dalam video itu nampak pemuda yang tidak mengenakan baju dan lengan penuh tato diduga oknum Batalyon 120 ditanyai aparat kepolisian. Dalam introgasi itu pemuda mengaku telah melakukan penyerangan terhadap warga disejumlah titik di Kota Makassar.
Video berdurasi 1 menit 30 detik itu telah beredar diberbagai grup WhatsApp usai polemik penggerebekan markas Ormas Batalyon 120 oleh aparat kepolisian.
Dalam video itu nampak satu personel polisi berpakaian lengkap, belakangan diketahui anggota polisi itu merupakan Danru Thunder Dit Samapta Polda Sulsel, Aiptu Rijal. Dia nampak menginterogasi pemuda di pinggir jalan.
Awalnya di video itu Aiptu Rijal menanyakan anak-anak yang berada di markas Bataliyon 120 dari mana saja. Lalu si pemuda tersebut sontak menjawab bahwa dari melakukan aksi penyerangan.
"Eh saya tanya, ini anak darimana semua," tanya Aiptu Rijal.
"Dari menyerang komandan," balasan pemuda yang belum diketahui itu.
Lalu Aiptu Rijal mendalami pengakuan pemuda tersebut bahwa sudah berapa kali melakukan penyerangan. "Sudah berapa kali dia menyerang," tanya Rijal lagi.
"Banyak kalimi ini iya komandan," jawan pemuda itu.
Tak sampai di situ, pemuda itu kemudian ditanyai kembali lokasi mana saja mereka melakukan penyerangan.
"Tadi berapa tempat yang sudah diserang," pemuda itu ditanya kembali.
"Tadi saya tanya (mereka) dari mana semua, dari rolling," jawab pemuda itu kembali.
"Tunggu dulu rolling atau pergi menyerang," lajut pemuda itu ditanya Rijal.
"Samaji iya, menyerang juga komandan," jawabnya.
"Pastikan habis menyerang tidak," tanya lagi
"Pasti," jawabnya.
Setelah dicecar pertanyaan dia pun mengakui ji rekan-rekannya itu baru saja melakukan penyerangan di dua tempat yaitu Jalan Abubakar Lambogo dan Jalan Sungai Saddang Baru, Kota Makassar.
"Berapa tempat yang sudah diserang," tanya Rijal.
"Banyak-banyak," jawabnya.
"Siapa yang komandoi mereka," tanya kembali.
"Tidak kutau tau siapa komandoi".
"Siapa pemimpinnya mereka ini?," Lanjut pemuda itu ditanya.
"Mereka bawa semua busur. Saya tanya siapa yang komandoi mereka bawa busur pergi menyerang?," tanya lagi.
"Dia semua itu langsung," jawabnya.
Karena pemuda itu di rasa tidak terlalu jujur Rijal kemudian kembali mendalami pengakuannya.
"Mau dibaeki jujur?," tanya Rijal kembali.
"Iye, iye komandan," jawabnya
"Sudah berapa tempat yang diserang tadi?," tanya Rijal lagi
"Banyak-banyak" jawab pemuda itu.
"Banyak-banyak menyerang, berapa tempat kira-kira?," tanyanya lagi.
"Ablam (jalan Abubakar Lambogo), (jalan) Sungai Saddang," jawab pemuda itu.
Petugas dari Tim Thunder Dit Samapta Polda Sulsel melakukan penggeledahan di sekretariat Batalyon 120 yang terletak di Jalan Korban 40.000 Jiwa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Minggu (11/9/2022) dini hari lalu.
Disitu polisi menemukan sejumlah senjata tajam di antaranya, 164 anak panah busur, 4 buah parang, 1 senjata rakitan jenis paporo, 3 buah ketapel panah busur, bahkan 38 botol bekas minuman keras
Selain itu polisi juga mengamankan sedikitnya 48 orang oknum anggota atau pemuda binaan Batalyon 120 di lokasi tersebut. Dari puluhan orang yang diamankan rata-rata masih berstatus pelajar.
Batalyon 120 Makassar merupakan organisasi pemuda bentukan Wali Kota Makassar Danny Pomato yang merekrut para pemuda atau anak lorong berusia 15 hingga 35 tahun yang merupakan mantan preman atau dikenal sebagai pembuat onar dan pasukan perang di daerahnya. Diresmikan pada 20 Januari 2022 lalu.










